Sonora.ID - Perkembangan teknologi menyebabkan tak sedikit manusia yang sangat tergantung dengan internet dan alat komunikasi, termasuk di dalamnya ponsel, laptop, atau komputer.
Apa lagi dengan adanya bekerja dan belajar dari rumah, menyebabkan makin banyak orang yang menghabiskan waktunya 1 hari penuh di depan layar tersebut, dan menyebabkan matanya mengalami keluhan seperti kering, merah, hingga buram pada saat melihat.
Hal ini disebabkan oleh adanya sinar biru atau blue light dari layar gadget tersebut yang bisa membuat mata menjadi kelelahan.
Baca Juga: Dokter Ungkap 3 Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak dalam Keluarga
Itu sebabnya muncul kacamata anti radiasi yang dinilai bisa menahan cahaya tersebut dan melindungi mata dari silau, serta membantu mengurangi risiko kerusakan retina akibat paparan sinar biru tersebut.
Memang dampak dari paparan sinar biru cenderung akan dirasakan dalam jangka panjang, dan justru hal itulah yang membuat banyak orang khawatir.
Dikuitip dari Cleveland Clinic, ternyata klaim kacamata anti radiasi mampu menahan cahaya biru tersebut disanggah oleh beberapa ahli.
Baca Juga: Gak Kepikiran, Ini Tips Agar Kacamata Tidak Berembun saat Pakai Masker
Salah satunya adalah Rishi Singh, MD, seorang dokter mata dari rumah sakit tersebut yang menyatakan bahwa mata kering dan merah setelah menatap layar disebabkan karena kurangnya berkedip.
“Saat menatap layar atau gawai digital terlalu lama, praktis mata jadi jarang berkedip. Inilah yang membuat kornea mata menjadi kering dan teriritasi,” ungkapnya menegaskan.
Dirinya juga menyatakan bahwa rasa tidak nyaman setelah menatap layar gadget disebut dengan Computer Vision Syndrome atau CVS atau disebut sebagai mata tegang.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Terlalu Banyak Main Gadget Bisa Sebabkan Obesitas? Ini Kata Dokter
“Saat kita memfokuskan pandangan ke objek yang dekat seperti layar atau buku, mata akan tegang dan ototnya berkontraksi. Ini yang membuat mata kita kelelahan dan kering,” sambung Singh.
Bahkan, alih-alih menganjurkan menggunakan kacamata anti radiasi, dirinya lebih menyarankan untuk mengubah cara menatap layar dengan merehatkan mata secara berkala agar tidak mudah lelah.
Pasalnya, hingga saat ini, belum banyak penelitian yang menguji efektivitas kacamata anti radiasi terhadap cahaya biru tersebut.
“Studi yang dilakukan masih berskala kecil, dan hasilnya belum tentu sesuai dengan praktik klinis,” tegasnya.
Baca Juga: Bukan Hanya Mata, Dokter: Pemakaian Gadget juga Bisa Merusak Telinga