Mural 'Menyentil' Lenyap, Wali Kota Banjarmasin Sebut Tak Anti Kritik

25 Agustus 2021 17:45 WIB
Mural di kawasan RE Martadinita
Mural di kawasan RE Martadinita ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

"Pemko Banjarmasin, dahulu pernah menggelar lomba mural. Jadi sebenarnya, pemerintah justru memberikan space atau ruang," ungkapnya lagi.

Ia menekankan, bahwa soal kritik hingga masukan, pihaknya juga membuka kanal resmi.

Salah satunya melalui kanal pengaduan di aplikasi e lapor. 

Lantas, apakah kini ruang untuk para seniman mural atau grafiti itu tersedia?

Baca Juga: Banjir Ucapan Terima Kasih dari Warga Solo, Rudy: Saya Bahagia

Menanggapi hal itu, berharap seniman mural atau grafiti bisa bekerja sama dengan penyedia tempat-tempat tertentu. 

Misalnya pemilik usaha kecil menengah, restoran, hingga rumah makan yang bisa menyediakan ruang untuk seniman mural. Misalnya di dinding halaman parkirnya. 

"Ruang ekspresinya bisa dituangkan di situ. Termasuk berisi pesan-pesan positif, membangun, juga optimis. Dan saya kira itu bisa dilakukan. Secara umum, kalau muralnya membangun, orang pasti aman-aman saja. Tak masalah," tutupnya.

Baca Juga: Bikin Kreasi Mural, Ini Cara Seniman Graffiti Banjarmasin Perangi Corona

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Ibnu mengaku, dirinya tak anti kritik. Baginya kritik seperti apapun tak jadi masalah. Termasuk kritik yang dituangkan di permukaan tembok melalui mural atau grafiti