Jerrold menambahkan, berdasarkan informasi yang di dapat dari beberapa Polsek, biasanya kejadian kebakaran hutan dan lahan pada subuh atau malam hari.
"Jadi kita akan meningkatkan patroli pada subuh dan malam hari, sambil mengingatkan warga untuk tidak membakar pembakaran ini. Bila anggota kita menemukan pembakar lahan dan terbukti melakuaknnya, maka kita akan melakukan penegakan hukum," tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Polres Kubu Raya beserta jajarannya yang telah melakukan apel siaga Karhutla hari ini.
"Apel siaga ini merupakan upaya preventif. Dan sungguh Tuhan itu Maha Pengasih, Penyayang dan bijaksana, karena ketika TNI Polri, pemerintah dan masyarakat fokus menghadapi pandemi COVID-19, Tuhan curahkan hujan sehingga untuk saat ini belum kelihatan tanda-tanda ada kebakaran hutan dan lahan," kata Sujiwo.
Baca Juga: Jumlah Titik Api di Sumatera Selatan Terus Meningkat, BPBD: Waspada Karhutla
Namun, katanya, kita tidak boleh lengah, karena sebaik-baiknya penanggulangan akan lebih baik dimulai dengan pencegahan seblum belum adanya korban.
"Kami dari Pemkab Kubu Raya jelas akan mendukung semua upaya pencegahan ini dan kita akan mudah melakukannya,jika bergerak bersama," Menurut Sujiwo.
Penanganan darurat bencana karhutla menggunakan beberapa parameter seperti hot spot, indeks standar pencemar udara (ISPU), jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), jarak pandang atau visibilitas serta periode musim kemarau.
Baca Juga: Jumlah Titik Panas di Sumsel Meningkat, Kapolda Sumsel: Waspada Karhutla