Sonora.ID - Kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 seluas 2,61 juta hektar menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi penanganan karhutla di Indonesia.
Kejadian ini merupakan kontrol pembanding kejadian karhutla pada kebakaran tahun berikutnya.
Luas kebakaran pada tahun 2020 tercatat 296.942 hektar, jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan luas kebakaran hutan dan lahan tahun 2015.
Perhitungan ini mendekati kebenaran faktual di lapangan dengan menggunakan citra resolusi tingi, data hotspot dan firespot serta verifikasi langsung oleh petugas ke lapangan.
Baca Juga: Polisi Menduga Kebocoran Pipa Gas Jadi Penyebab Insiden Ambruknya Atap Plafon Margo City Depok
Selain luas karhutla, transboundary haze juga menjadi indikator pemerintah dalam pengendalian karhutla. Pada tahun 2020 tidak terjadi transboudary haze akibat asap karhutla.
Polres Kubu Raya Kalimantan Barat siagakan 60 personil di sembilan Polsek untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kabupaten.
"Memang saat ini sedang musim penghujan di Kubu Raya dan sekitarnya. Namun, kita akan tetap melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi Karhutla di Kubu Raya," kata Kapolres Kubu Raya, AKBP Jerrold H Y Kumontoy usai kegiatan apel siaga Karhutla di Mapolres Kubu Raya, Rabu Agustus 2021.
Kapolres mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, musibah Karhutla kerap terjadi di kabupaten.
Baca Juga: Hadapi Puncak Kemarau, Sekda Kalsel Ingatkan Pentingnya Pencegahan Karhutla
Untuk itu, pada tahun ini pihaknya akan mengedepankan pendekatan kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi lewat Bhabinkamtibmas dan Polsek yang tersebar di kabupaten itu.
Jerrold menambahkan, berdasarkan informasi yang di dapat dari beberapa Polsek, biasanya kejadian kebakaran hutan dan lahan pada subuh atau malam hari.
"Jadi kita akan meningkatkan patroli pada subuh dan malam hari, sambil mengingatkan warga untuk tidak membakar pembakaran ini. Bila anggota kita menemukan pembakar lahan dan terbukti melakuaknnya, maka kita akan melakukan penegakan hukum," tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Polres Kubu Raya beserta jajarannya yang telah melakukan apel siaga Karhutla hari ini.
"Apel siaga ini merupakan upaya preventif. Dan sungguh Tuhan itu Maha Pengasih, Penyayang dan bijaksana, karena ketika TNI Polri, pemerintah dan masyarakat fokus menghadapi pandemi COVID-19, Tuhan curahkan hujan sehingga untuk saat ini belum kelihatan tanda-tanda ada kebakaran hutan dan lahan," kata Sujiwo.
Baca Juga: Jumlah Titik Api di Sumatera Selatan Terus Meningkat, BPBD: Waspada Karhutla
Namun, katanya, kita tidak boleh lengah, karena sebaik-baiknya penanggulangan akan lebih baik dimulai dengan pencegahan seblum belum adanya korban.
"Kami dari Pemkab Kubu Raya jelas akan mendukung semua upaya pencegahan ini dan kita akan mudah melakukannya,jika bergerak bersama," Menurut Sujiwo.
Penanganan darurat bencana karhutla menggunakan beberapa parameter seperti hot spot, indeks standar pencemar udara (ISPU), jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), jarak pandang atau visibilitas serta periode musim kemarau.
Baca Juga: Jumlah Titik Panas di Sumsel Meningkat, Kapolda Sumsel: Waspada Karhutla