Sonora.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN akan terus mendukung perbaikan logistik Indonesia.
Menurutnya, saat ini biaya logistik Indonesia berada dikisaran 26% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara, rata-rata biaya logistik dunia, berada dikisaran 13%. Hal ini berarti, biaya logistik Indonesia 13% lebih mahal dari rata-rata dunia.
Jika melihat biaya dibeberapa negara di negara lain, angka tersebut juga lebih tinggi.
Baca Juga: Menteri BUMN, Erik Thohir Sebut Proses vaksinasi Covid-19 Akan Rampung Dalam 9 Bulan Kedepan
Seperti biaya logistik Thailand berada dikisaran 15 persen dari produk domestik bruto (PDB), tiongkok 14 persen dari PDB, dan Vietnam sekitar 20 persen dari PDB.
“Seperti yang kita tahu, logistik sekarang di Indonesia masih cukup mahal, yaitu rata-rata 26%. Sedangkan di dunia itu kalau tidak salah 13%. Jadi kita masih lebih mahal 13%,” kata Erick Thohir, Menteri BUMN dalam acara diskusi MSMEs Update 2021 dengan tema “Kobarkan Semangat, UMKM Indonesia Bangkit” oleh Harian Kompas berkolaborasi bersama Blibli dan Boston Consulting Group, Kamis (26/08/2021).
Biaya yang tinggi tersebut menyebabkan Indonesia kurang dapat bersaing dengan negara lainnya.
Baca Juga: Menpora dan Menteri Bumn Persiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Basket 2023
Berdasarkan data World Economic Forum dalam The Global Competitiveness Report 2019, Indonesia berada di peringkat 50 dari 141 negara.
Peringkat tersebut menempatkan Indonesia pada posisi di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Hal lain yang perlu dilihat adalah Logistic Performance Index tahun 2018. Dimana Indonesia berada di posisi 46. Peringkat tersebut masih di bawah Singapura, Tiongkok, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Salah satu penyebab mahalnya biaya logistik di Indonesia adalah karena terbatasnya fasilitas infrastruktur.
Oleh karena itulah, pemerintah akan terus mendorong perbaikan logistik, salah satunya dengan pembangunan infrastruktur.
Dengan demikian diharapkan biaya logistik dapat ditekan sehingga dapat bersaing dengan negara lainnya.
“Karena itu kita terus mengupayakan logistik ini menjadi salah satu yang kita konkritkan, dengan penggabungan daripada Pelindo ataupun pembangunan daripada yang ditugaskan selama ini seperti infrastruktur. Tidak lain supaya logistik kita terus bisa ditekan dan bisa kompetitif di dunia,” lanjut Erick.
Baca Juga: Ini Strategi Erick Thohir Untuk Cegah Terjadinya Penimbunan Obat Covid-19