Penanganan Covid-19 Di Kota Denpasar, 10 Tim Terpadu Dibentuk Dalam Mengurusi Pelanggaran Prokes hingga Penanganan Jenazah

26 Agustus 2021 20:15 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai ( )

Denpasar, Sonora.ID - Untuk menangani pandemi Covid-19, Kota Denpasar membentuk sebanyak 10 tim dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari Operasional Perangkat Daerah (OPD) hingga Kepala Lingkungan (Kaling) dan Kepala Dusun (Kadus).

Tim terpadu ini berfokus pada bidangnya masing-masing mulai dari melakukan pemantauan protokol kesehatan (Prokes) hingga penanganan jenazah.

Hal tersebut disampaikan oleh  Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi, Kamis (26/8/2021).

Lebih lanjut, Dewa Rai juga menyampaikan bahwa tim ini juga terdiri dari tim vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Sidang Paripurna Ditutup, Seluruh Fraksi Setujui Perubahan KUA dan PPAS APBD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2021

Dimana, Tim vaksinasi ini akan menangani masalah vaksinasi dan percepatan cakupan vaksinasi. 

Dengan tim ini, vaksinasi Kota Denpasar sudah menyasar lebih dari 100 persen untuk dosis yang pertama.

Dan khusus untuk vaksinasi remaja usia 12 -17 tahun dosis pertama sudah menyasar 72 ribu orang atau 105 persen. Sementara dosis kedua, sudah menyasar 51 ribu orang atau 76 persen.

Baca Juga: Sidak Prokes, Tim Yustisi Denpasar Jaring 13 Pelanggar Prokes

"Mudah-mudahan akhir Agustus ini sudah bisa 100 persen untuk vaksinasi remaja ini sehingga kami bisa melakukan persiapan tatap muka," ujarnya.

Kemudian, Dewa Rai menjelaskan untuk Tim Kedua, yakni membentuk tim khusus Isoter karena sesuai dengan arahan pemerintah pusat, semua OTG GR wajib diisolasi terpusat.

"Jumlah isoter di Denpasar cukup tinggi dan kami sudah siapkan 8 tempat Isoter, dimana 6 orang disediakan oleh pemerintah provinsi dan 2 dari Pemkot," terang Dewa Rai.

Adapun jumlah tempat tidur yang tersedia untuk Isoter ini sebanyak 1.436 kamar. “Mudah-mudahan dengan Isoter ini bisa menurunkan kasus Covid-19,” katanya.

Selanjutnya, pihaknya memiliki tim pemantauan RS dan BOR. "Setiap dimana Rumah Sakit ada kamar kosong akan kami pantau, jangan sampai ada masyarakat yang tidak mendapat pelayanan perawatan  rumah sakit," katanya.

Baca Juga: Hampir Dua Pekan PPKM Level IV di Banjarmasin. Ribuan Pelanggar Prokes Terdata

Selain itu, Dewa Rai juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga membentuk tim khusus tracing karena saat ini positive rate untuk Kota Denpasar masih tinggi yakni di atas 2 persen.

"Masih banyak masyarakat yang tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut, itu kendala kami di lapangan. Kami masih terkendala positive rate yang masih tinggi. Kalau kami bisa kejar, dan masyarakat mau kooperatif kami yakin bisa menurunkan level dari level 4 menjadi level 3," ucapnya.

Ia mengaku, pelaksanaan tracing ini juga melibatkan Kaling dan Kadus untuk melakukan penanganan di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Hampir Dua Pekan PPKM Level IV di Banjarmasin. Ribuan Pelanggar Prokes Terdata

Sementara untuk angka kesembuhan menurut Dewa Rai, saat ini sudah lebih tinggi dari angka positif.

Kelima, pihaknya juga membentuk tim sosial, dimana tim sosial ini akan membantu pelaksanaan penyaluran sembako dan makanan untuk mereka yang menjalani Isoter.

Keenam, pihaknya memiliki tim IT untuk melakukan pendataan atau digitalisasi data.

"Bagaimana kami bisa terus menginformasikan ke masyarakat terkait dengan perkembangan Covid-19 di Kota Denpasar melalui tim IT ini," jelas Dewa Rai.

Tim ketujuh yakni tim yustisi yang bertugas untuk memantau penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

Pihaknya menyampaikan bahwa tim yustisi ini menggelar sidak prokes di beberapa tempat yang memiliki tingkat penularan Covid-19 yang tinggi.

Baca Juga: 13 WNA Terjaring, Dirpamobvit Polda Bali Pimpin Penindakan WNA Pelanggar Prokes

Selain itu, Dewa Rai juga mengungkapkan bahwa Denpasar juga memiliki tim penanganan jenazah.

Dimana tim ini, akan bertugas melakukan pemulasaraan jenazah, mengantarkan jenazah bahkan hingga melakukan penguburan jika ada permintaan dari pihak keluarga.

"Mereka menggunakan APD lengkap. Tidak hanya mengantar jenazah saja, tapi bahkan  juga menguburkan jenazah," ujarnya.

Selanjutnya, ada tim penyemprotan disinfektan ataupun eco enzyme yang dilakukan secara berkala.

Dan terakhir pihaknya memiliki tim swaber yang melibatkan tenaga kesehatan, TNI/Polri, termasuk mahasiswa kedokteran.

Baca Juga: PPKM Darurat, Tim Yustisi Denpasar Temukan 14 Pelanggar Prokes

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm