Makassar, Sonora.ID - Pelaksanaan swab antigen dengan metode acak diperluas. Selain pengendara yang melintas di titik perbatasan Makassar, dalam program bertajuk swab on the road. Kini menyasar seluruh tempat keramaian.

Wali Kota, Danny Pomanto mengatakan hal itu untuk menindaklanjuti permintaan dan kritik masyarakat. Seperti dalam laporan yang diterima.

"Ini juga sesuai permintaan masyarakat kok, misalnya mengkritisi saya kenapa cuman warkop. Itu alaska, toko-toko besar yang berpotensi kerumunan," ujarnya saat ditemui, Kamis (26/8/2021).

Baca Juga: Baru Buka, Satpol PP Tegur Pengelola Mal di Kota Makassar

Dia menyebut tempat wisata, toko besar yang berpotensi menimbulkan kerumunan menjadi fokus kegiatan swab di tempat.

Hal ini untuk mengantisipasi munculnya pandangan negatif. Seperti adanya diskriminasi karena hanya fokus di warung kopi (warkop) atau usaha kecil.

"Prinsipnya banyak orang berkerumun. Nanti orang salah paham lagi warkop itu kasihan cari uang kecil kan begitu. Jadi bukan warkop yang spesifik,"

Baca Juga: Pengunjung Warung Kopi di Makassar jadi Sasaran Swab Acak

"Tempat orang berkerumun bisa di lego-lego bisa di pantai losari, alaska, satu sama, bintang. Jadi jangan seolah kita serbu warkop, tidak begitu," jelasnya.

Wali Kota Danny Pomanto meminta pelaku usaha untuk taat pada protokol kesehatan meski penularan saat ini mulai terkendali.

Dibuktikan dengan penurunan status Covid-19 di Makassar yang saat ini berada di zona oranye.

"Prinsipnya tempat krumunan, tapi coba balik kalaupun ada di warkop baru semuanya negatif kan warkopnya bisa terkesan bahwa disini minum kopi tanpa corona," ungkapnya.

Sementara, Plt Kepala Satpol PP Makassar Iqbal Asna menegaskan telah menindaklanjuti perintah Wali Kota.

Sejauh ini, swab acak telah menyasar pusat kerumunan seperti toko agung di jalan ratulangi.

"Tadi kami sudah datangi agung, itu ada 23 karyawan yang di swab dan semuanya non reaktif," kata Iqbal Asnan yang juga menjabat ketua satgas pengurai kerumunan (Raika).

Baca Juga: Swab Acak Sasar Warung Kopi di Makassar, DPRD: Tidak Efektif