Sehingga, demi mendapatkan kesan sukses tersebut, banyak yang kemudian berutang demi memiliki banyak harta benda tersebut.
Literasi keuangan
“Rendahnya literasi keuangan ini tidak menyadarkan mereka bahwa mereka punya kewajiban-kewajiban yang lain. Misalnya yang sudah punya anak, mereka harus siapkan untuk pendidikan,” tegasnya.
Dengan kurangnya literasi keuangan tersebut dan ketidaksiapan yang terjadi, masyarakat cenderung akan mengambil jalan berutang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Baca Juga: Fakta Dibalik Kasus Nenek yang Jadikan Cucunya Sebagai Jaminan Hutang
Padahal, jika literasi keuangan sudah tertanam, hal-hal seperti tempat tinggal, biaya menikah, atau pendidikan anak harusnya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.
Eksternal
“Yang ketiga adalah faktor eksternal, itu godaan dari promosi barang-barang maupun fasilitas berutang. Jadi 3 hal itu yang memang dalam 5 tahun terakhir, peningkatannya terasa banget,” jelas Eko.
Tak dipungkiri bahwa pesan tawaran berutang, iklan aplikasi berutang, sangat banyak ditemui di media sosial.
Hal ini kemudian kerap menimbulkan rasa bahwa berutang adalah hal yang mudah dan wajar untuk dilakukan.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Punya Masalah Buruk Terkait Keuangan, Sering Hutang!