BSSN Luncurkan Buku 'Offline To Online, 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi'

28 Agustus 2021 17:13 WIB
BSSN menyelenggarakan grand launching buku berjudul 'Offline to Online, 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi'
BSSN menyelenggarakan grand launching buku berjudul 'Offline to Online, 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi' ( Dok. BSSN)

Peran Persandian dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Pada tanggal 4 April 1946, Mr. Amir Sjarifuddin (Menteri Pertahanan), memerintahkan dr. Roebiono Kertopati, seorang dokter kepresidenan di Kementerian Pertahanan Bagian B (bagian intelijen) untukmembentuk badan pemberitaaan rahasia yang disebut dengan Dinas Code. 

Tak lama setelah menerima perintah, dr.Roebiono yang kala itu berpangkat letnan kolonel segera bergerak. dr.Roebiono membentuk kamar sandi yang kelak di kemudian hari menjadi embrio berdirinya Lembaga Sandi Negara yang kini berubah nama menjadi Badan Siber dan Sandi Negara.

Saat itu, operasional Dinas Code menggunakan sistem yang dikenal dengan “Buku Code C” yang merupakan karya dr. Roebiono yang memuat 10.000 sandi berupakode rahasia seperti kata, tanda baca, awalan dan akhiran, hingga penamaan dan lainnya. Ia membuat enkripsi tersebut menggunakan sistem kode angka secara mandiri.

Baca Juga: Percepat Digitalisasi Ekonomi dengan Akselerasi Keuangan untuk Mendukung Stabilisasi Harga

Panduan inilah yang kemudian digunakan sebagai komunikasi pemberitaan rahasia antara Pemerintah RI di Yogyakarta dengan para pimpinan nasional di Jawa Barat (Tasikmalaya, Garut, Karawang, Banten dan Cirebon), Jawa Timur (Jember, Jombang, Kediri dan Mojokerto), Jawa Tengah (Solo, Purwokerto, Tegal) dan Sumatera (Pematang Siantar dan Bukit Tinggi) dan Jakarta.

Pada 21 Juli 1947 Belanda melakukan Agresi Belanda I yang menimbulkan banyak pengorbanan, baik fisik maupun non fisik, termasuk terganggunya hubungan dengan luar negeri.

Untuk menjaga agar hubungan RI dengan luar negeri tidak terputus, maka diutus Duta Besar pertama kali untuk India beserta staf Dinas Code untuk menangani pengamanan berita rahasia.

Kemudian pada 15 Agustus 1947 untuk kali pertama diterima berita dari Perwakilan RI di New Delhi dan sejak itulah hubungan komunikasi berita rahasia antara Perwakilan RI di New Delhi dan Pemerintah RI di Yogyakarta berjalan dengan baik melalui PTT dan RRI yang kemudian meluas dengan Perwakilan RI di Singapura, London, Cairo, dan PBB (Lake Success). (*adv)

PenulisKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm