Sonora.ID - Roebiono Kertopati, perintis pengamanan komunikasi strategis perjuangan bangsa Indonesia dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan, yang kemudian karena jasanya tersebut disematkan gelar ‘Bapak Persandian Indonesia’ kepadanya.
Karena sifat kerahasiaan dan tuntutan penugasan yang diemban, Roebiono Kertopati yang kala itu merupakan seorang dokter pada Kementerian Pertahanan, menanamkan doktrin "Berani Tidak Dikenal" kepada rekan-rekannya sejawatnya para pejuang perintis persandian Indonesia.
Semboyan tersebut tertanam sangat kuat dan bahkan terpelihara, tertularkan kepada generasi-generasi pejuang keamanan rahasia negara berikutnya yang mengabdikan diri di bawah panji institusi pengamanan informasi mulai dari Dinas Kode, Djawatan Sandi dan Lembaga Sandi Negara yang dia pimpin.
Roebiono berpendapat perjuangan dan pengabdian melindungi rahasia negara merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh keiklasan tanpa perlu ada orang lain yang mengetahuinya apalagi mengharapkan sanjungan publik.
Bahkan kemudian kini yang terjadi adalah tidak banyak rekaman sejarah pengabdian para pahlawan pejuang keamanan rahasia negara tersebut sehingga seakan bangsa Indonesia tidak mengenali kepingan perjuangan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan perlawanan bangsa Indonesia menggunakan senjata di lini depan pertempuran dan perjuangan melalui meja diplomasi.
Walaupun sejatinya harus diakui kedua medan laga tersebut bisa berjalan berdampingan dan berhasil karena peran pejuang pengamanan komunikasi diantara kedua medan laga tersebut.
75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi
Tidak terasa hingga saat ini perjuangan pengamanan rahasia negara/informasi strategis bangsa Indonesia tersebut telah berlangsung selama 75 Tahun.
Peran pengamanan informasi melalui persandian di Indonesia yang kini diemban oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memiliki andil besar dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Ambil Alih 49 Aset Tanah Terkait Kasus BLBI
Berawal dari sebuah unit kecil yang di Kementerian Pertahanan RI kini menjadi Lembaga Pemerintahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan.
BSSN kini telah memiliki:
1. National Security Operation Center (NSOC) yang menjalankan fungsi pemantauan ruang siber nasional;
2. Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan sertifikasi elektronik guna mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik;
3. Serta pembangunan jaring Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang akan menjawab upaya penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber.
Indeks Keamanan Siber Indonesia yang Semakin Baik
75 Tahun siber dan sandi mengabdi, tidak hanya menjaga kedaulatan di dalam negeri, tetapi juga berkiprah di kancah Internasional.
Berdasarkan publikasi International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2021 menyebutkan bahwa Global Cyber Security Index Indonesia pada tahun 2020 berada pada peringkat ke-24 dari 194 negara dan mengalami peningkatan dari peringkat ke- 41 di tahun 2018.
Pada tingkat regional, Indonesia menempati peringkat ke-6 di Asia Pasific dan peringkat ke-3 di ASEAN setelah Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: Awas! Ternyata WhatsApp Jadi Tempat Favorit Penipu Sebar Link Berbahaya!
Global Cybersecurity Index (GCI) adalah referensi tepercaya yang mengukur komitmen negara- negara anggota terhadap keamanan siber (cybersecurity) tingkat global.
Tingkat perkembangan keamanan siber di setiap negara dianalisis berdasarkan 5 (lima) pilar, yaitu : Legal Measures, Technical Measures, Organizational Measures, Capacity Development Measures dan Cooperation Measures.
Sebuah nilai yang didapatkan oleh suatu negara berdasarkan lima pilar parameter tersebut dengan dua puluh indikator yang berisikan delapan puluh dua pertanyaan.
Penilaian parameter Legal Measures dilihat dari perangkat aturan dan institusi yang mengatur tentang keamanan siber, Technical Measures terkait dengan penilaian terhadap lembaga teknis yang menangani keamanan siber.
Organizational Measures merupakan peninjauan organisasi dalam kebijakan dan strategi terkait pengembangan keamanan siber, penilaian Capacity Development Measures didasarkan pada penelitian dan pengembangan, program pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan kapasitas lembaga sertifikasi sektor profesi dan publik.
Adapun parameter Cooperation Measures ditinjau dari capaian kerjasama dan partisipasi dalam hal keamanan siber di kancah internasional.
Dalam RPJMN Tahun 2020-2024, GCI merupakan salah satu indikator Prioritas Penguatan Ketahanan dan Keamanan Siber yang ditandai dengan target peningkatan skor GCI yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
Skor Indonesia yang dicapai pada GCI tahun 2020 adalah 94.88 atau naik sebesar 17.28 poin dari skor pada tahun 2018.
Hal ini memenuhi target RPJMN 2020-2024 yang menetapkan bahwa target penilaian GCI Indonesia tahun 2020 yaitu sebesar 79.20.
Baca Juga: Bicara Generasi Muda, AHY: Tak Boleh Dimanja, Apalagi Disiapkan Karpet Merah
Mengingatkan Generasi Muda Akan Perjuangan Persandian di Masa Lalu
Perkembangan yang pesat pada saat ini tak lepas dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan di masa lalu. Adanya peran persandian di masa lalu adalah bentuk pengabdian kepada negara melalui pengamanan berita rahasia yang jarang tersentuh oleh buku sejarah.
Upaya mendokumentasikan perkembangan persandian Indonesia sebelumnya pernah dilakukan dan disusun menjadi sebuah buku yang berjudul "Sejarah Persandian Republik Indonesia" pada tiga dekade yang lalu.
Pertengahan tahun 2020, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara mengatakan bahwa perlu adanya sebuah dokumentasi untuk menghargai peran dan jasa para pejuang persandian. Nilai-nilai perjuangan serta pengabdian yang dimiliki oleh para pejuang persandian dapat diwariskan kepada generasi muda melalui sebuah buku yang berjudul "Offline to Online, 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi".
SiberminBaPeR "Kita dan Kisah yang Pernah Ada"
Sebuah kisah tak pernah benar-benar berakhir, akan selalu ada sesuatu yang menyambung dan menjadikannya runtutan cerita baru. BSSN adalah sebuah kisah yang bertumbuh dari sebuah bara semangat bangsa Indonesia 75 Tahun silam.
Kisah pengamanan informasi perjuangan bangsa Indonesia yang pernah ada selama ini terjaga tidak terungkap akan dibahas oleh pegiat sejarah secara live dari Museum Sandi di Yogyakarta.
Ikuti kisah perjuangan insan persandian yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga demi tegaknya kedaulatan bangsa Indonesia dalam bentuk persembahan spesial SiberminBaPer "KITA & KISAH yang Pernah Ada" pada Jumat, 27 Agustus 2021 pukul 19.30 - Selesai.
Menghadirkan narasumber Kepala BSSN Hinsa Siburian, Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan serta pegiat sejarah sekaligus Youtuber Kisah Tanah Jawa Om Hao.
Sisi lain dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut dapat disaksikan melalui kanal Youtube Badan Siber dan Sandi Negara.
(Adv)