Anggaran yang digunakan sebesar Rp 155 juta, dengan luas lahan 3,5 hekat itu kini menjadi perkebunan pisang terbesar di Kecamatan Sambi.
“Untuk perawatan, kami memanfaatkan warga setempat. Pekerja dibayar lepas sebesar Rp 80 ribu per orang setiap hari,” ujarnya.
Suranto mengaku tidak ada kesulitan dalam menanam Pisang Cavendish ini. Dengan adanya sinar matahari yang cukup serta air yang melimpah dapat menjadikan pohon pisang Cavendish tumbuh subur.
Begitu pun dengan pasca panen nanti, pihaknya juga sudah punya pembeli pisang Cavendish ini dengan partai besar.
“Selain itu, kami juga ada rencana untuk mengajari warga untuk membuat keripik pisang. Jadi Desa Cermo nanti bakal jadi sentra pisang dan keripik pisang,” katanya.
Dengan begitu, diharapkan penanaman pisang Cavendish ini bakal memberikan dampak positif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Jarum Suntik Jadi Momok Bagi Pelajar di Boyolali Setelah Dapatkan Vaksin Dosis Kedua