Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah sempat terhenti, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin bakal kembali melanjutkan program normalisasi sungai pada September mendatang.
Menyusul bakal ditemukannya pemenang lelang akhir bulan ini, dengan nilai kontrak sekitar Rp 1,4 miliar lebih.
"Lelang sudah dilakukan. Tapi tidak bisa selesai cepat. Kami perkirakan akhir Agustus sudah selesai, dan awal September ini sudah mulai kontrak," ucap Doyo Pujadi, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), saat ditemui Smart FM Banjarmasin di Balai Kota.
Menurut Doyo, program normalisasi sungai yang akan dilakukan berupa pengerukan dan pembongkaran beberapa jembatan. Selain itu pemerintah juga bakal melakukan peninggian jembatan untuk akses kampung-kampung dan penyiringan.
"Fokus pengerjaannya ada di Sungai Veteran dan Sungai Ahmad Yani. Nilai kontrak lelang lebih dari Rp1,4 miliar untuk dua sungai itu," ungkapnya.
"Sedangkan untuk jembatan perkampungan, yang terdata sementara ini ada lima jembatan yang bakal dibongkar dan dibangun lagi. Lokasinya di Jalan Ahmad Yani. Yang jelas mulai dari jalan Pandu," tambahnya.
Baca Juga: Normalisasi Sungai Kolam Retensi RS Siti Khadijah Telan Dana Rp 1 Miliar
Di sisi lain. Diakui Doyo, selama ini upaya normalisasi sungai memang terkesan terhenti. Namun, tentu bukan tanpa alasan.
"Kami menunggu proses dan ketentuan prosedur keuangannya. Program normalisasi sungai itu memang mesti dilelang," jelasnya.
Doyo menjelaskan. Ketika beberapa waktu lalu, program normalisasi sungai bisa berlangsung dengan cepat, lantaran karena berada di masa tanggap darurat banjir.
Baca Juga: Pemko Medan Butuh Rp 120 M untuk Normalisasi Sungai Bedera
"Jadi saat itu, tanpa lelang boleh langsung dikerjakan. Tapi ketika sudah tidak lagi berstatus tanggap darurat banjir, maka sudah mesti melalui prosedur keuangan yang benar," ungkapnya.
Lebih lanjut, doyo mengatakan bahwa program normalisasi sungai tidak hanya soal pengerukan dan pembongkaran hingga penyiringan saja. Tapi, bagaimana agar seluruh wilayah aliran sungai bisa berjalan normal. Tersambung ke sungai-sungai besar.
"Maka dari itu, kami juga mengajukan rencana pembebasan lahan di kawasan lain. Misalnya kawasan di Sungai Kelayan. Dan itu tentu memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Tapi semoga saja nantinya bisa terealisasi," tutupnya.
Baca Juga: Hadapi Puncak Air Pasang, PUPR Banjarmasin Sampai-Sampai Refocusing Anggaran