Sonora.ID - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, telah mulai diujicobakan di beberapa sekolah di wilayah DKI Jakarta. Salah satunya, di SMA Negeri 25 Jakarta yang berlokasi di Jalan A.M Sangaji No. 22-24, Petojo Utara, Gambir Jakarta Pusat.
Kepala Sekolah SMAN 25 Jakarta, Saryanti memastikan, PTM Terbatas hari ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan kapasitas siswa-siswi yang hadir maksimal 20 orang per kelas.
"Jadi, pertama-tama murid datang ke sekolah, sampai pintu gerbang disambut tim satgas dengan dimintakan surat izin masuk dari Orangtua. Kemudian, siswa diarahkan cuci tangan, ukur suku tubuh, kemudian masuk ruang tunggu utk melepas jaket, disimpan diplastik. Kemudian, diarahkan masuk kelas masing-masing, dan duduk sesuai nomor tempat duduk yang ditempel di pintu kelas," ujar Saryanti ditemui disela pelaksanaan PTM di SMAN 25 Jakarta, Senin (30/08/2021).
Baca Juga: Evaluasi Dinkes: PPKM Banjarmasin Turun Level 3, PTM Direkomendasikan
Saryanti menjelaskan, ruang kelas yang digunakan hanya 4 ruangan, dengan pembagian 2 ruang untuk siswa jurusan IPA, dan 2 ruang untuk siswa jurusan IPS.
Sementara, untuk hari Senin, hanya sebagian kelas XI yang hadir utk belajar di sekolah. PTM terbatas untuk kelas XII akan dilakukan pada hari Rabu, dan hari Jumat untuk kelas X.
Siswa yang belajar di sekolah dan dirumah pun diatur secara bergantian, sehingga kapasitas hanya 50 persen, atau 20 siswa setiap kelasnya, sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Baca Juga: Laksanakan PTM Terbatas, SDN 15 Cipete Utara Terapkan Prokes Ketat
"Kami buat jadwal hari ini yang di rumah dan di sekolah sama. Jadi, guru mengajar di kelas, tapi siswa di rumah bisa melihat langsung dengan zoom. Hari ini (Senin) kelas XI, Rabu kelas XII, Jumat kelas X. Nanti minggu depan bergantian siswa yang di rumah belajar di sekolah. Untuk kapasitas, sesuai dengan protokol kesehatan, dengan jarak yang diatur, kemudian maksimal 20 siswa, dari (total) 40 siswa, untuk kelas XI. Kelas X dan XII maksimal 18 siswa," jelasnya.
Meski sertifikat vaksin belum menjadi syarat wajib siswa yang hadir PTM terbatas, Saryanti mengungkapkan bahwa 99 persen siswa-siswi SMAN 25 Jakarta dipastikan sudah divaksin. Begitu juga para guru yang mengajar saat PTM terbatas, semuanya sudah divaksin.
Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar 57.000 Dosis Vaksinasi Serentak SMA/SMK se-Jatim
"Jadi, syarat utamanya surat izin orangtua. Karena ada (siswa-siswi) yang komorbit dan penyintas. Jadi, kalau tidak mendapat izin ortu, walau sudah vaksin, tetap tidak bisa hadir ke sekolah," tegas Saryanti.
Saryanti juga berharap, dengan adanya PTM terbatas, hal yang utama yaitu pendidikan karakter siswa dapat lebih terpantau.
Kemudian kendala-kendala yang selama ini dihadapi siswa terkait infrastuktur penunjang pembelajaran jarak jauh juga bisa teratasi.
Pihak sekolah juga berharap, para siswa semakin bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan 1.500 Sekolah Bisa PTM pada Bulan September