Selain itu, terdapat juga momentum musiman, seperti libur natal dan tahun baru, yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga.
“Kuartal ketiga kita akan kena PPKM, kuartal keempat nanti kalau ada nataru (natal dan tahun baru), biasanya akan cukup meningkat lagi dan seasonal, namun kalau covid tidak mengancam kita akan bisa dapat memanfaatkan momentum kuartal ke empat,” lanjut Sri Mulyani.
Dalam kesempatan yang sama, Sri mulyani menjelaskan bahwa PPKM yang diterapkan pemerintah sejak sekitar bulan Juli hingga Agustus ini telah memberikan dampak yang luar biasa.
Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN Bidang Kesehatan mencapai 35.9% dari pagu
Dari sisi mobilitas masyarakat, telah terjadi penurunan sekitar 17.8 persen, dari sisi ritel dan recreation turun 13.1 persen, begitu juga dengan grocery dan farmasi juga mengalami penurunan.
“Karena terus terang PPKM semenjak Juli-Agustus ini memberikan dampak yang luar biasa. Mobilitas kita drop 17 persen. Jadi, kalau Covid-19, merebak dampaknya sangat dalam,”sebut Sri Mulyani.
Selain itu, Indeks Keyakinan konsumen juga mengalami penurunan di bawah 100, menjadi 80.2 di bulan Juli 2021. Demikian pula dengan Indeks Penjualan Ritel yang mengalami penurunan.
Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Dukung Program Penurunan Emisi Karbon