Keindahan Danau Matano Mulai Terkikis karena Sampah, PT Vale dan Pemda Lutim Turun Tangan

31 Agustus 2021 13:10 WIB
Keindahan pemandangan Danau Matano di Luwu Timur
Keindahan pemandangan Danau Matano di Luwu Timur ( Grid.id)

Luwu Timur, Sonora.ID - Danau Matano, di Luwu Timur menjadi kawasan pelestarian alam yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata alam di Sulsel.

Danau Matano juga diketahui sebagai danau terdalam di Asia Tenggara setelah Danau Toba di Sumatera Utara. Kedalaman Danau Matano mencapai 590 meter, sedangkan Danau Toba mencapai 505 meter.

Danau Matano mengundang perhatian lantaran airnya yang bersih, jernih dan tenang.

Baca Juga: Danau Hoce, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Kubu Raya

Namun, keindahan Danau kebanggaan masyarakat Luwu Timur tersebut semakin terkikis lantaran banyaknya masalah. Mulai dari kerusakan Daerah Tangkapan Air (DTA), kerusakan sempadan danau, kerusakan perairan danau, serta resiko bencana.

Melihat kondisi Danau Matano yang kian memprihatinkan, PT Vale Indonesia Tbk yang beroperasi di Luwu Timur tak tinggal diam. Berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Timur dan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi Selatan dan Maluku, baru-baru ini melakukan kampanye pengelolaan sampah dan aksi bersih danau di Dermaga Sorowako, pinggir di Danau Matano, Malili, Luwu Timur.

Baca Juga: Sandiaga Uno Gowes Sambil Menikmati Keindahan Danau Toba 

Kepala DLH Luwu Timur, Andi Tabbacina mengapresiasi andil PT Vale dalam menjaga lingkungan dengan berkontribusi pada program kampanye pengelolaan sampah di Danau Matano.

Dia mengatakan, Danau Matano menjadi kawasan pelestarian alam yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata dan rekreasi alam di provinsi Sulsel.

Akan tetapi kerusakan yang terjadi tak hanya memberikan dampak negatif terhadap Kehidupan biota air dan kesehatan manusia, tapi juga mengurangi estetika lingkungan.

Baca Juga: Melihat Danau Ajaib di Dieng yang Airnya Dapat Berubah Warna

“Itulah sebabnya mengapa kami merekomendasikan lokasi ini sebagai tempat pelaksanaan kampanye, untuk kembali mencuri perhatian kita semua, bahwa karena ada pekerjaan rumah yang sangat besar di sini. Belum juga dapat diatasi selama belasan tahun,”katanya.

Andi Tabaccina mengaku, pengerukan sampah di Dana Matano menggunakan alat berat telah kali kedua dilakukan. Tapi hasilnya tidak maksimal lantaran sebagian besar sampah bertumpuk di bawah kolong rumah warga.

“Ada tiga kontributor sampah di dermaga ini yakni, sampah rumah tangga warga sekitar dermaga sorowako, sampah pasar maupun usaha lain (melalui drainase yang bermuara ke dermaga), serta sampah pengguna transportasi air maupun sampah kiriman dari desa sekitar,” katanya Andi Tabaccina. 

Baca Juga: Warga Pesisir Danau Matano dan Towuti Dapat Dua Unit Ambulans Laut

Sementara itu, Direktur External Relations and Corporate Affair, Endra Kusuma menuturkan, sesuai Perpres RI nomor 60 tahun 2021 tentang Penyelematan Danau Prioritas Nasional, Danau Matano masuk salah satu dari 15 danau prioritas yang perlu dijaga dan diselamatkan. 

Dengan demikian, diperlukan kolaborasi bersama dalam menyelesaikan masalah sampah, khususnya di sekitar Danau Matano. 

Endra menyebut, hasil kegiatan kampanye pengelolaan sampah di Danau Matano berhasil mengumpulkan sedikitnya 27 ton sampah basah. 

Baca Juga: 7 Danau Terindah di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Usai Pandemi

Sampah tersebut kemudian diangkut menggunakan escavator dan truk pengangkut sampah yang disiapkan oleh PT Vale Indonesia.

"Sampah-sampah yang berhasil diangkut terdiri sampah plastik, limbah kayu dan endapan lumpur yang tertumpuk dilokasi tersebut selama 3 tahun," ujar Endra.

Selanjutnya, lanjut Endra, sampah dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Inalahi milik PT Vale Indonesia Tbk. Dilanjutkan dengan peninjauan ke Bank Sampah di Desa Magani kolaborasi Pemda dan Pihak Swasta.

Baca Juga: Penyelamatan Danau Tempe di Sulsel Masuk Prioritas Nasional

 

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm