Sonora.ID - Media sosial belakangan ini sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Indonesia, bahkan dunia, karena pengguna media sosial pun terbilang sangat banyak, khususnya di Indonesia.
Satu orang saja bisa memiliki lebih dari 2 akun media sosial, bayangkan saja jika seluruh penduduk di Indonesia dikalikan dua, maka sudah berapa banyak akun media sosial yang pemiliknya adalah orang Indonesia.
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa maraknya media sosal ini kerap memberikan dampak negatif bagi penggunanya.
Baca Juga: Tak Cuma Lewat Medsos, Master Trainer: Ini 3 Cara Bangun Branding secara Offline
Salah satunya adalah penurunan produktivitas karena komentar atau postingan yang mengganggu dirinya, sehingga sang pengguna menjadi sedih, putus asa, atau tidak bergairah melakukan berbagai aktivitas.
Membawa pengaruh yang besar dalam kehidupan sang pengguna, Hingdranata pun menegaskan lebih baik setiap pengguna tidak membuka akun yang mengganggu karena tidak mungkin informasi tersebut tidak memberikan dampak sama sekali.
“Informasi yang masuk ke mata dan telinga, itu tidak mungkin 100 persen tidak mengganggu kita, itu enggak mungkin. Kalau kita tidak mau terganggu ya jangan mengganggu diri, gitu loh,” tegas Hing.
Baca Juga: Dapat Nyinyiran dari Orang Asing di Medsos? Begini Cara Meresponnya!
Sebelumnya, Hingdranata menegaskan bahwa orang yang menggunakan media sosial harusnya tidak perlu kepo dengan apa yang orang lain katakan tentang dirinya, atau membuka komentar dari orang yang tidak perlu.
Hing bahkan menyarankan untuk belajar dari emotikon 3 monyet, yang melambangkan tutup mata, tutup telinga, dan tutup mulut.
“Kalau Anda tahu ada orang tertentu, dengan nama tertentu, di media sosial tertentu yang mengintimasi dengan omongannya, ya sudah stop baca, stop dengerin,” sambungnya menegaskan.
Baca Juga: Hati-hati, Berikut 7 Langkah Membersihkan Jejak Digital di Medsos
Jadi, akun yang harus dihindari oleh masing-masing pengguna medsos adalah akun yang dianggap mengintidasi dirinya sendiri, baik itu teman, keluarga, atau pihak tertentu yang membuat pengguna merasa tidak berdaya.
Hing dalam kesempatan ini menyadari bahwa banyak orang yang justru ingin membaca, melihat, atau mendengar apa yang diungapkan oleh orang-orang yang dianggap intimidatif tersebut.
Padahal semakin dibaca, justru pengguna akan semakin tidak produktif.
Baca Juga: Selain Mudah, Digipreneur: Ini Faktor Banyaknya Hal Negatif di Medsos