"Alhamdulillah selama Agustus tracing ratio Jatim naik hingga 880 persen. Dengan tracing yang masif dan kenaikan ratio ini, penyebaran kasus Covid-19 di Jatim dapat ditekan dan zona merah sudah menurun menjadi 4 kota/kabupaten sementara level 2 naik, level 3 naik dan level 4 turun," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (31/08/2021).
Khofifah menyampaikan, peningkatan tracing dan testing sangat krusial mengingat kontak erat berperan besar dalam menciptakan klaster baru. Untuk itu, menurutnya capaian ini merupakan prestasi besar dan menggembirakan dan harus terus dipertahankan. Apalagi, pencapaian ini merupakan berkat kolaborasi dan kerja keras Pemprov, Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, Pemkab/Pemko, dan seluruh nakes di Jatim.
"Tentunya pencapaian luar biasa ini berkat kolaborasi Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, Pemkab/Pemkot se Jatim, dan tenaga kesehatan. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih sekali kepada semua elemen yang telah berusaha keras mewujudkan hal ini," tutur Gubernur perempuan pertama Jatim itu.
Baca Juga: Kebiasaan-Kebiasaan Baik di Masa PPKM yang Perlu Diteruskan
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, untuk mencapai tracing ratio sebesar ini banyak pihak yang telah berperan aktif. Diantaranya tim dari Kodam V Brawijaya sampai Babinsa total sebanyak 8.473, tim dari Polda sampai Bhabinkamtibmas Sebanyak 8.130 personil, serta tenaga kesehatan dari 968 Puskesmas di Jatim.
Di akhir, Gubernur Khofifah berharap agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali dan kasus terkonfirmasi positif menurun drastis. Maka, ia menghimbau agar semua pihak jangan sampai lengah serta terus kooperatif dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan
"Harapannya dengan peningkatan tracing ini kita bisa terus memutus penyebaran Covid-19. Dan penurunan angka zona merah ini harus terus kita pertahankan. Untuk itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan nakes dan penegak keamanan saja, tapi juga harus taat dan disiplin dalam prokes," pungkasnya.
Terhitung per tanggal 30 Agustus BOR ICU yang tadinya 78 persen turun menjadi 41 persen, BOR isolasi dari 81 persen turun menjadi 24 persen, BOR RS darurat yang tadinya 69 persen turun menjadi 31 persen dan BOR rumah isolasi yang tadinya 50 persen turun menjadi 23 persen.
Baca Juga: Gencarkan Tracing Covid-19, Walikota Denpasar Pacu Semangat Kaling/Kadus