Semarang, Sonora.ID - Memasuki usia ke-12 tahun Sonora FM Semarang, radio jaringan Kompas Gramedia ini menggelar kegiatan virtual talkshow bersama 12 narasumber dari lintas genre yang menginspirasi.
Salah satu diantaranya adalah orang nomor 1 di Semarang, Walikota Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa warganya dengan mas Hendi.
Dalam talkshow yang disiarkan melalui live instragam dengan tema “Semarang Piye Kabare” ini, mas Hendi menegaskan bahwa kota Semarang sama seperti wilayah lainnya di dunia yang sedang berjuang dari pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari satu setengah tahun ini.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Spot Jogging yang Wajib Banget Dicoba di Kota Semarang
Hal ini pun, menurutnya menjadi pelajaran dalam menangani perubahan yang terjadi di tengah masyarakat dengan spirit optimisme yang baik.
Menurut Walikota yang juga aktif di social media ini yakin bahwa masyarakat dapat bangkit dari keterpurukan di segi ekonomi dan mampu beradaptasi di tengah wabah.
Beliau juga menuturkan agar masyarakat selalu melakukan terobosan atau inovasi agar tetap survive meski serba terbatas.
Hendi yang juga merupakan warga Semarang merasa perlu mengadopsi pola-pola pembangunan, dan harus memiliki strategi bahwa sebagai masyarakat harus ikut terlibat atau ikut serta dalam membangun kota Semarang untuk lebih maju.
Baca Juga: Burjo, Warung Makan Favorit Mahasiswa di Semarang
Baik dengan selalu mengadakan kerja bakti, menuangkan ide-ide kreatif, serta mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kota Semarang. Dengan begitu akan lebih cepat untuk mengembangkan kota.
Akibat pandemic covid-19 yang tak kunjung reda dan tidak tahu akan sampai kapan, pemerintah kota Semarang sudah lama menjalankan PKM jauh sebelum kebijakan PPKM dilaksanakan.
Hal ini karena mempertimbangkan keresahan masyarakat yang harus bekerja demi memenuhi kebutuhanya.
Baca Juga: Wisata Alam Hutan Tinjomoyo, Semarang Selatan
Namun, dengan diberi kelonggaran ini pemerintah mewajibkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dll, agar tetap aman dan sehat.
Kelebihan dari PKM yang telah diterapkan di Semarang yaitu masyarakat menjadi lebih terbiasa dengan kebijakan PPKM yang sekarang diatur oleh pemerintah pusat.
Selain itu masyarakat Semarang juga lebih mudah beradaptasi dengan kebijakan-kebijakan dari pusat tersebut.
Menurut Hendi, keuntungan dari kompaknya warga Semarang yaitu disaat daerah lain masih pada PPKM level 4, Kota Semarang sudah bisa turun ke level 3.
Baca Juga: Ini 5 Destinasi Desa Wisata di Semarang yang Menarik Dikunjungi
Hendi pun turut menuturkan terkait penggunaan teknologi smartcity Semarang, yang juga memudahkan masyarakat dalam mengurus kebutuhan mereka menjadi lebih cepat, seperti dalam hal pendidikan dan lainya di kala pandemi ini.
Masih dalam tema tema “Semarang Piye Kabare”, di virtual talkshow by live Instagram yang berdurasi 30 mneit ini, Hendi juga menyampaikan bahwa Pemkot Semarang juga membuka berbagai sentra vaksin seperti di Balaikota Semarang, untuk memfasilitasi masyarakat berbagai kalangan, dari para penyandang disabilitas maupun masyarakat lain yang membutuhkan.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Piknik Tipis - tipis Area Semarang
Sentra vaksin pun juga telah buka di beberapa mal yang berada di Semarang, agar makin memudahkan warganya mendapat vaksin secara gratis ini.
Dalam bidang pendidikan, saat ini sudah dimulai sekolah tatap muka di sekolah- sekolah negeri Semarang terhitung mulai 30 Agustus 2021.
Namun pihak pemkot Semarang tidak memaksa bagi para orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka atau PTM ini.
Hal ini karena kebijakan untuk pihak sekolah, masih tetap akan menggunakan 2 metode pembelajaran yaitu secara daring dan secara langsung atau tatap muka.
Baca Juga: Mal di Semarang Dibuka, Ini Cara Scan Barcode di Aplikasi PeduliLindungi