Bergelut dengan Limbah B3, Begini Cerita Kekhawatiran Pemulung di TPA Basirih

2 September 2021 15:20 WIB
Pemulung di TPA Basirih
Pemulung di TPA Basirih ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Banjarmasin, Sonora.ID - Sampah medis berupa masker masih menjadi masalah tersendiri di Kota Banjarmasin.

Bukan tanpa sebab, limbah yang bisa dikatakan masuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) itu, kini menjadi satu dengan sampah rumah tangga, akibat tidak adanya pemilahan oleh warga.

Karena tidak menutup kemungkinan masker-masker bekas itu berasal dari orang sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) karena terpapar Covid-19.

Faktanya, memang begitu adanya, sebagaimana pantauan Smart FM Banjarmasin ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, di jalan Gubernur Soebardjo, Kel. Basirih Selatan, Kec. Banjarmasin Selatan, Kamis (02/09) siang.

Baca Juga: Banjarmasin Belum Punya Incinerator, Kresek Kuning Tanda Sampah Isoman

Banyak terlihat masker bekas yang sudah bergabung dengan sampah rumah tangga.

Tak ayal keadaan ini pun membuat khawatir bagi pemulung,  yang sehari-hari mencari di lokasi TPA.

Mama Aluh misalnya yang mengaku khawatir dengan keberadaan masker-masker bekas itu. Terlebih di tengah suasana pandemi Covid-19.

Ia juga menyayangkan, sikap okun sebagian masyarakat yang tidak memilah sampah dari rumah, sehingga setibanya di TPA, masker-masker itu pun menjadi satu dengan sampah lainnya.

Baca Juga: DLH Kalsel Klaim FABA PLTU Asam-Asam Tidak Masuk Kategori B3

"Kita juga khawatir kalau kena penyakit. Jadi kalau ketemu itu (masker) kita kepinggirkan. Karena yang kita ambil cuma sampah seperti botol-botol plastik," ucap wanita berusia 53 tahun itu.

Hal senada juga dikeluhkan Diana (46), yang sehari-hari juga berprofesi sebagai pemulung di TPA.

Ia mengaku sering kali menemukan sampah masker bekas, saat ingin memungut sampah botol-botol plastik.

"Sering tidak sengaja kepegang masker bekas. Terkadang berserakan terkadang masih dibungkus. Lalu kita singkirkan saja. Memang sulit juga untuk memisahkan, karena sudah menjadi satu dengan sampah lain," ungkapnya.

Baca Juga: Dikonsumsi Setiap Hari, Nasi Putih Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Mengerikan

Sementara itu, Rustam Koordinator Lapangan di TPA Basirih mengaku juga mengkhawatirkan hal yang sama dengan para pemulung.

Karena bisa saja, sampah masker-masker bekas itu berasal dari orang yang terpapar Covid-19, sehingga tak menutup kemungkinan mereka pun juga ikut terpapar.

"Kami juga khawatir. Karena masker-masker bekas ini terkumpul di tempat kita (TPA)," tuturnya.

Ia pun berharap, adanya kesadaran masyarakat agar bisa memisahkan terlebih dahulu antara limbah medis dengan sampah rumah tangga sebelum dibuang ke TPS.

"Kita sangat berharap agar kedua jenis sampah ini jangan bercampur. Terserah masker-masker bekas itu mau dikubur atau dibakar. Asal jangan digabung," harapnya.

 Baca Juga: Cemari Sungai, Pembuang Limbah Oli Bekas Mengaku Tidak Sadar

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm