Sonora.ID - Usai makan, rasa kenyang yang kita rasakan seringkali membuat tubuh serasa ingin berbaring secepatnya.
Rebahan usai makan sudah menjadi kebiasaan mayoritas orang yang mana tanpa kita sadari memiliki risiko tinggi untuk kesehatan.
Rasa nyaman saat berbaring membuat kita jadi malas gerak.
Akibatnya, makanan yang seharusnya bisa dicerna secara baik, menjadi terhambat karena posisi tubuh yang tidak mendukung.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Manis dan Rebahan Berlebihan
Saat bagian perut dalam keadaan telentang akan memperlambat sistem pencernaan tubuh. Serta meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Riset Mayo Clinic menemukan bila refluks asam bereaksi, mampu membuat perut terasa terbakar, mulas, dan membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Menurut Shanna Levine, MD, pendiri Goals Healthcare, Aneka makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti burger maupun steak, dapat menurunkan dan memperlambat sistem pencernaan.
Sehingga butuh waktu cukup lama untuk mencernanya hal ini berdampak pada jam tidur kita.
Sebaiknya, jika mengonsumsi makanan ini jangan langsung berbaring, tunggu beberapa jam agar proses pencernaan tidak terganggu.
Efek samping merugikan lainnya, yaitu mampu membuat berat badan naik drastis.
Lama waktu yang tepat untuk bisa rebahan usai makan
Studi penelitian Gastroenterol Am Journal 2005, menyarankan untuk menunggu minimal tiga jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
Dalam jangka waktu tersebut, makanan bisa diproses secara baik, lalu ditransfer ke usus kecil.
Mengutip Verywellhealth, saat proses ini terjadi perut tak akan merasa sakit atau mulas. M
enunggu tiga jam juga mampu mengurangi risiko terkenanya penyakit maag atau GERD.
Baca Juga: 5 Tips Weekend Tetap Produktif, Stop Rebahan Sepanjang Hari!