Biasanya, mimisan anterior ini melibatkan salah satu lubang hidung, jadi mimisan ini terjadi pada lubang hidung kiri saja atau kanan saja.
“Biasanya singkat, waktunya sebentar juga berhenti, biasanya terjadi pada anak-anak, dan yang untungnya biasanya tidak berbahaya,” tegas dr. Santi.
Mimisan di depan
“Mimisan yang jenis kedua adalah mimisan di belakang atau posterior. Jadi, letak pembuluh darah yang pecah pada saat mimisan adalah pembuluh darah yang lebih tinggi, di dalam, lebih jauh ke dalam dari rongga hidung,” jelasnya.
Baca Juga: Hidung Tersumbat padahal Tidak Pilek? Waspadai 4 Penyakit Ini
Pada pendarahan atau mimisan ini, biasanya darah mengalir melalui dua rongga hidung kiri dan kanan, sangat jarang ditemukan mimisan posterior yang hanya melibatkan salah satu rongga hidung.
Dokter Santi menegaskan bahwa kondisi mimisan ini kerap terjadi pada orang dewasa.
“Biasanya ada sesuatu yang serius yang melatarbelakangi pendarahan posterior ini, yang paling sering sih ada penyakit-penyakit lainnya, biasanya hipertensi, kekurangan kalsium, ada penyakit serius gitu. Dan yang posterior pendarahannya itu lebih banyak, berhentinya lebih lama,” sambung dr. Santi.
Baca Juga: 5 Cara Mudah yang Ampuh Obati Hidung Tersumbat secara Alami, Tanpa Obat!