Sonora.ID - Masyarakat Indonesia mungkin sudah sangat familiar dengan mimisan, karena memang kondisi ini sangat mudah didiagnosis, yaitu dengan adanya darah yang keluar dari hidung.
Meski terkesan sebagai keluhan yang biasa ditemukan, tetapi ternyata mimisan memiliki 2 jenis, yang salah satunya dianggap lebih parah dan penanganannya tidak bisa diremehkan.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan definisi dan jenis dari mimisan tersebut.
Baca Juga: 7 Cara Alami untuk Mengatasi Mimisan, Aman Dilakukan di Rumah
“Sebetulnya mimisan itu oleh orang awam gampang gitu didiagnosanya, langsung tahu keluarnya darah dari dalam rongga hidung. Ada dua jenis mimisan, yaitu mimisan yang di depan yang disebutnya sebagai mimisan anterior, dan jenis yang kedua yang di belakang,” jelas dr. Santi.
Mimisan di depan
“Mimisan yang di depan itu melibatkan pembuluh darah di sekitar rongga hidung. Jadi antara rongga hidung kiri dan rongga hidung kanan ada pemisah. Nah, dinding pemisah antara rongga hidung kiri dan kanan dilapisi oleh banyak sekali pembuluh darah halus di dalamnya,” ungkapnya menjelaskan.
Sayangnya, pembuluh darah yang halus tersebut cenderung mudah atau rentan pecah, terutama dalam berbagai keadaan.
Baca Juga: Sering Bercinta Bisa Bikin Awet Muda? Ini Jawaban Dokter Boyke
Biasanya, mimisan anterior ini melibatkan salah satu lubang hidung, jadi mimisan ini terjadi pada lubang hidung kiri saja atau kanan saja.
“Biasanya singkat, waktunya sebentar juga berhenti, biasanya terjadi pada anak-anak, dan yang untungnya biasanya tidak berbahaya,” tegas dr. Santi.
Mimisan di depan
“Mimisan yang jenis kedua adalah mimisan di belakang atau posterior. Jadi, letak pembuluh darah yang pecah pada saat mimisan adalah pembuluh darah yang lebih tinggi, di dalam, lebih jauh ke dalam dari rongga hidung,” jelasnya.
Baca Juga: Hidung Tersumbat padahal Tidak Pilek? Waspadai 4 Penyakit Ini
Pada pendarahan atau mimisan ini, biasanya darah mengalir melalui dua rongga hidung kiri dan kanan, sangat jarang ditemukan mimisan posterior yang hanya melibatkan salah satu rongga hidung.
Dokter Santi menegaskan bahwa kondisi mimisan ini kerap terjadi pada orang dewasa.
“Biasanya ada sesuatu yang serius yang melatarbelakangi pendarahan posterior ini, yang paling sering sih ada penyakit-penyakit lainnya, biasanya hipertensi, kekurangan kalsium, ada penyakit serius gitu. Dan yang posterior pendarahannya itu lebih banyak, berhentinya lebih lama,” sambung dr. Santi.
Baca Juga: 5 Cara Mudah yang Ampuh Obati Hidung Tersumbat secara Alami, Tanpa Obat!