Sonora.ID – Indonesia kini tengah berjuang untuk menangani virus Covid-19 yang belum juga usai.
Bahkan, kini ada varian baru Covid-19 yang tengah mengintai dunia. Hal tersebut tentu saja mulai mencemaskan adanya gelombang ketiga varian baru virus Covid-19.
Munculnya varian baru itu diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bernama varian Mu atau B.1.621.
Diketahui jika adanya varian Covid-19 bernama Mu, pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.
"Sejak itu, kasus sporadis dan beberapa wabah yang lebih besar telah dicatat di seluruh dunia. Di luar Amerika Selatan, kasus telah dilaporkan di Inggris, Eropa, Amerika Serikat, dan Hong Kong," demikian pernyataan WHO. Dikutip dari kompas.com.
"Sementara varian tersebut membuat kurang dari 0,1 persen dari infeksi Covid-19 secara global, itu mungkin mulai berkembang di Kolombia dan Ekuador, di mana masing-masing menyumbang 39 persen dan 13 persen dari kasus Covid-19," lanjut WHO.
Baca Juga: Kasus Perempuan yang Tidak Bisa Tidur Selama 7 Tahun Tengah Didalami Oleh Dinkes Bandung Barat
Di Inggris, ada sebanyak 32 kasus dimana menunjukkan bahwa varian Mu ini dibawa oleh para pelancong.
Menurut laporan Public Health England (PHE) pada bulan Juli mengatakan, sebagian besar kasus Mu yang ditemukan di London terjadi pada mereka yang berusia 20-an.
Menurut WHO, varian Mu ini bisa lebih tahan terhadap vaksin. Hal ini mengingat ketika beberapa orang yang dites positif covid-19 varian MU telah menerima satu atau dua dosis vaksin Covid-19.
Meski begitu, WHO mengungkapkan jika hal tersebut dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menemukan bukti-bukti baru apakah varian Mu memang benar kebal terhadap vaksin atau tidak.
Hingga saat ini, belum ada juga bukti yang menunjukkan bahwa Mu lebih berbahaya atau lebih menular daripada varian Delta.
Melansir dari kompas.com, varian Mu ini harus dikhawatirkan karena memiliki mutasi genetik P681H.
Dimana mutasi tersebut juga ditemukan pada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris, dan telah dikaitkan dengan transmisi yang lebih cepat.
Mutasi lain, termasuk E484K dan K417N, dapat membantu virus menghindari pertahanan kekebalan.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Trending Twitter Pertama, Apa itu Vaksin Merah Putih