Makassar, Sonora.ID - Sejumlah legislator DPRD mendukung langkah Wali Kota Danny Pomanto yang berencana membangun sirkuit balap dan gedung olahraga (GOR) di kelurahan untia, kecamatan Biringkanayya.
Ketua komisi D DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir mengatakan pada prinsipnya mendukung seiring menjadi kebutuhan mendesak.
"Sirkuit itu kebutuhan dalam rangka menyalurkan minat dan bakat anak-anak, suka atau tidak banyak anak menyalurkan adrenaline di jalan raya potensi kecelakaan dan mengganggu orang sangat besar," ujarnya.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Usul Proyek Sirkuit Balap di APBD Perubahan 2021
Politisi partai golkar itu menanggapi estimasi kebutuhan proyek hingga Rp 100 milyar rupiah lebih. Dianggap bukan menjadi masalah dan wajar.
Terlebih, kehadiran arena itu mampu menekan angka kecelakaan akibat balap liar yang kerap terjadi.
"Coba bayangkan kalo anak kita menyalurkan adrenaline di jalan raya yang berpotensi mencelakakan orang atau diri sendiri, kasian mereka. Olehnya kita dorong pemerintah hadir untuk menyalurkan aspirasi mereka," jelasnya.
Baca Juga: Ubah Pacuan Kuda Parangtambung jadi Sirkuit Balapan Tersandung Sengketa Lahan
Dia kemudian membandingkan biaya proyek serupa di daerah lainnya. Di jakarta, sirkuit balap menghabiskan anggaran Rp 4 triliun.
"Sirkuit Rp 100 milyar itu tidak seberapa, di jakarta Rp 4 triliun. Ini soal kebutuhan yang sifatnya mendesak untuk menyalurkan adrenaline anak," jelasnya.
Senada disampaikan anggota komisi C Bidang Pembangunan DPRD Makassar, Andi Suharmika. Dia meminta pemkot tak melupakan sarana dan prasarana olahraga yang telah ada sebelumnya.
“Wali Kota Makassar (Danny Pomanto) ini sedang mau mengembangkan sarana dan prasarana untuk para atlet di Kota Makassar. Itu suatu hal yang bagus untuk kita teruskan,” ungkapnya.
Baca Juga: Danny Ingin Jadikan Arena Pacuan Kuda Parangtambung Makassar Jadi Sirkuit Balapan
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan pihaknya akan menyiapkan dananya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2020.
Dia menyebut pembangunan arena balap motor tersebut diprioritaskan dengan alasan di masa pandemi ini perlu ada wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan hobi ataupun bakatnya.
Dengan munculnya, Makassar Street Fighter kemarin membuatnya berpikir, perlunya mewadahi kebutuhan para pemuda.
“Muncul fenomena Makassar Street Fighter itu berarti ada yang bisa meledak di anak muda setelah pandemi, dilarang keluar. Harus kita salurkan. Bahaya kalau kita tidak salurkan,” sebutnya.
Baca Juga: Tiket Nonton MotoGP Indonesia Segera Dijual, Ini Bocoran Harganya