Sonora.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memberi bantuan sambungan listrik gratis atau listrik murah untuk 15 ribu rumah, pada tahun ini.
Hal itu merupakan satu di antara pencapaian tiga tahun pemerintahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo-Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen. Bantuan itu di distribusikan oleh Pemprov Jateng, untuk membantu warga tidak mampu, serta meningkatkan perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Dalam pendistribusiannya, bantuan tersebut diberikan ke sejumlah daerah di wilayah Jateng seperti; Banyumas, Wonogiri, Cilacap, Pati, Kebumin, Blora, Rembang, dan lainnya. Saat ini, proses pekerjaan masih berlangsung hingga akhir tahun, dan hingga Juli 2021 terhitung 4.304 unit rumah atau 28,69%, telah tersambung oleh listrik murah ini.
"Total dipasang sampai 2020 sudah sampai pada angka 40 ribu lebih sambungan. Yang tahun ini, sudah bertambah lagi progres tahun ini masih belum closing (sesuai target), karena ini masih ongoing (sedang berlangsung)," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Sujarwanto Dwiatmoko saat dihubungi pada akhir pekan, Minggu (05/09/2021).
Program ini merupakan instruksi langsung dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan hingga saat ini masih berlangsung. Sesuai dengan rencana, tahun ini direncanakan 15 ribu sambungan listrik murah akan disambungkan ke masyarakat Jateng. Meskipun saat ini pandemi masih berlangsung, pihak Pemprov Jateng tetap akan berupaya keras, untuk dapat memproyeksikan program ini sampai akhir tahun 2021.
"Optimisnya terpasang 10 ribu (sambungan listrik). Karena tahun ini sepertinya kita pasang 15 ribu tapi ternyata banyak yang sudah mulai pasang sendiri," ujar Sujarwanto, Minggu (05/09/2021).
Baca Juga: Bincang Asik di 'Semarang Piye Kabare' Bersama Hendrar Prihadi
Berkurangnya rencana pemasangan sambungan listrik juga disebabkan oleh faktor lain seperti pemilik rumah yang sudah meninggal, dan lain sebagainya. Sujarwanto menuturkan, program sambungan listrik ini telah dilakukan sejak 2014, hingga tahun 2020 terhitung sudah terealisasi hingga 40.173 unit rumah yang mendapat sambungan listrik gratis.
Dari jumlah itu, pemasangan sambungan listrik terbanyak berada di wilayah Banyumas, dengan jumlah 3.200 unit, Wonogiri 2.450 unit, Cilacap 2.371 unit, Pati 2.137 unit, dan Blora 1.816 unit.
Diharapkan dengan adanya program listrik murah ini, produktivitas warga Jateng dapat mengalami peningkatan, sehingga kesejahteraan keluarga dapat tercapai. Dimana dengan adanya listrik, masyarakat dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang produktif seperti; menjahit, membuat kerajinan, dan kuliner.
Dijelaskan oleh Sujarwanto, pemasangan sambungan listrik pada tahun ini telah dilakukan dalam tiga bulan terakhir. Faktor adanya Covid-19 memicu kurang maksimalnya pengerjaan pemasangan sambungan listrik.
"Sampai akhir tahun saya optimis pada angka 10 ribuan (sambungan listrik)," terang Sujarwanto, Minggu (05/09/2021).
Sebelumnya, Dinas ESDM juga telah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat berupa biogas yang telah terbangun sebanyak 81 unit sampai dengan triwulan II, dan ditargetkan menjadi 102 unit sampai akhir tahun 2021. Selain itu dalam upayanya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pasokan listrik yang terjangkau, Pemprov Jateng juga telah mempersiapkan Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) Atap, untuk UMKM dan pondok pesantren.
Termasuk, pengembangan dan pemanfaatan gas rawa (Biogenic Shallow Gas) untuk rumah tangga di Kecamatan Penjawaran dan Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
"Upaya ini sebagai stimulasi bagi pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19," kata Sujarwanto, Minggu (05/09/2021).
Baca Juga: Pengaruh Media Sosial di Masa Pandemi (Lapak Ganjar Bantu UMKM)