Hal tersebut terlihat dari realisasi BPP semester 1 tahun 2021 ini, yang sebesar 1.303 rupiah per kWh. Angka tersebut mengalami penurunan 4.7 persen atau setara dengan Rp 65 per kWh dibandingkan semester 1 tahun 2020, yang sebesar 1.368 rupiah per kWh.
“Peningkatan kinerja ini didorong oleh adanya program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan,” lanjutnya dalam keterangan resmi tertulis perseroan.
Selain itu, sepanjang semester 1 2021 ini, perseroan juga menerima pendapatan kompensasi dari pemerintah senilai Rp 8,88 triliun, dari periode yang sama tahun lalu tidak ada pendapatan kompensasi. Laba yang diperoleh ini juga ditopang oleh penurunan kerugian selisih kurs, dari Rp 7,79 Triliun pada tahun 2020 yang lalu, menjadi Rp 4,42 triliun di tahun 2021 ini.
Baca Juga: PLN Serahkan Bantuan Senilai Rp 1,69 Miliar ke Rumah Sakit di Jawa Tengah