Sonora.id – Kerap kali ditakuti oleh mitos-mitos yang berkaitan dengan kegiatan waxing, sehingga selalu berusaha untuk tidak melakukan hal tersebut.

Mitos-mitos seperti rambut akan tumbuh menjadi lebih lebat setelah dicukur dan rasa sakit yang tidak tertahankan saat waxing tentu membuat sebagian orang ragu untuk melakukan waxing.

Pada kenyataannya, hal tersebut tidak selamanya benar.

Berdasarkan penuturan Ridho Nugroho, Fashion & Beauty Editor, pada program Tap Out di Motion FM, mitos-mitos tersebut tidak selalu terjadi pada sebagian orang. Ia membeberkan sebuah fakta real mengenai waxing.

Baca Juga: Masih Bingung Lebih Baik Waxing atau Mencukur? Ini Kata Ahli!

Fakta Waxing yang Sebenarnya

Berdasarkan perkataan Ridho, mitos-mitos mengenai waxing tidak selalu benar bahkan hal tersebut bergantung pada reaksi seseorang setelah melakukan waxing.

Ridho mengatakan jika waxing dilakukan secara benar dan tepat oleh para ahli, hal itu dapat membuat permukaan kulit menjadi lebih halus dan lembut.

Hasil yang diberikan tentu dapat membuat penampilan terlihat menjadi semakin cantik dan bersih.

Ridho juga menuturkan jika setiap orang memiliki perbedaan pada kadar toleransi dalam menahan rasa sakit.

Baca Juga: Benarkah Lebatnya Bulu di Tubuh Wanita Menandakan Tingkat Libido yang Tinggi? Ternyata Begini Faktanya

Dirinya mengaku bahwa ia tidak memiliki kadar toleransi rasa sakit yang tinggi, sehingga dirinya selalu berteriak kesakitan setiap kali ia melakukan waxing.

Tetapi, jika seseorang memiliki kadar toleransi rasa sakit yang tinggi maka melakukan waxing tidak akan menjadi suatu masalah yang besar.

Oleh sebab itu, Ridho menyarankan untuk tidak malu bertanya kepada ahli sebelum melakukan waxing agar bisa memilih paket waxing yang nyaman dan sesuai dengan kadar toleransi sakit.

Baca Juga: Hati-Hati, Terlalu Sering Waxing Bisa Timbulkan 3 Dampak Ini!

Tipe Kulit yang Aman untuk Melakukan Waxing

Setelah mengetahui fakta bahwa setiap orang memiliki kadar toleransi terhadap rasa sakit yang berbeda, maka hal selanjutnya yang harus dipahami menurut Ridho adalah tentang tipe kulit.

Jika kulit kamu termasuk kulit yang tidak sensitif, kegiatan waxing pun dapat dilakukan dengan nyaman tanpa menimbulan efek samping setelahnya.

Namun, berbeda jika kamu memiliki tipe kulit yang kering dan sangat sensitif.

Kegiatan waxing akan sangat tidak aman dan nyaman untuk dilakukan karena menyebabkan berbagai macam risiko muncul pada permukaan kulit.

Baca Juga: Sering Lakukan Brazilian Wax? Perhatikan Efek dan Waktu yang Tepat

Risiko dari Waxing

Mengapa orang dengan kulit sensitif dapat berisiko dalam melakukan waxing?

Ridho menjelaskan bahwa cairan lilin yang digunakan saat waxing dapat menyebabkan ruam-ruam merah pada kulit muncul hingga harus mendapatkan penanganan dari seorang dermatolog.

Risiko lain seperti luka bakar pada kulit pun dapat terjadi apabila waxing dilakukan secara tidak tepat pada kulit yang sensitif.

Luka bakar ini menyebabkan keadaan kulit menjadi lebih gelap sehingga hal tersebut akan menurunkan tingkat rasa percaya diri.

Baca Juga: Tips Bagi Wanita yang Baru Pertama Kali Melakukan Brazillian Waxing

Ridho menambahkan jika kulit sering terkena produk anti-aging atau obat jerawat dengan kandungan retinol dan retinoid akan meningkatkan potensi terkena luka bakar setelah melakukan waxing pada area sekitar wajah.

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan proses kimiawi yang diberikan dari proses waxing dengan produk-produk anti-aging atau obat jerawat tersebut, sehingga menimbulkan alergi hingga luka bakar pada kulit.

Oleh karena itu, pahamilah dengan baik kadar toleransi terhadap rasa sakit dan tipe kulit yang kamu miliki agar dapat melakukan waxing dengan aman dan nyaman.

Yuk, jangan takut untuk waxing agar penampilan kamu tetap cantik dan terawat!

Baca Juga: Jangan Sembarangan, Begini Teknik Mencukur Bulu di Tubuh yang Benar