Disinggung mengenai kegiatan monitoring yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di lapangan, kata Ayub pihaknya melihat secara umu sebagain besar sekolah-sekolah di Kubu Raya yang saat ini sudah memenuhi persyaratan melakukan PTM terbatas dan sudah menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat, tentunya juga dan menyediakan sejumlah fasilitas penunjang lainnya seperti tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, melakukan disinfektan secara berkala dan sejenisnya.
Selain mewajibkan setiap sekolah untuk disiplin protokol kesehatan, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, kata Ayub pihaknya juga mewajibkan syarat setiap guru untuk mengikuti vaksinasi.
“Jadi misalnya di satu sekolah jumlah gurunya ada 15, namun jumlah guru yang divaksin baru 10 orang, dan sisanya 5 orang belum vaksin, maka hanya guru yang sudah divaksinlah yang boleh mengajar di sekolah. Jadi 5 guru lainya yang belum divaksin ditunda dulu mengajarnya sampai mereka mengikuti vaksinasi,” jelas Ayub.
Baca Juga: Jelang PTM di Palembang, Toko Seragam Sekolah Mulai Didatangi Pelanggan
Selain sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, lanjut Ayub dengan mewajibkan setiap guru untuk divaksinasi juga mendorong upaya percepatan maksimalnya capaian vaksinasi di Kubu Raya.
“Dengan semakin banyak masyarakat termasuk guru yang divaksin, otomatis juga akan menunjang segera tercapaikan kekebalan kelompok di kabupaten ini. dengan demikian diharapkan upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 bisa lebih maksimal,” papar Ayub.
Melihat kian baiknya disiplilin masyarakat secara umum dalam menerapkan protokol kesehatan termasuk mendukung kegiatan vaksinasi, membuat Ayub meyakini dalam waktu dekat status zona di Kubu Raya akan kembali lebih baik dari yang saat ini zona orange menjadi zona kuning.
“Jika status zona di Kubu Raya sudah bisa jauh lebih baik, tidak menutup kemungkinan membuat semua sekolah di Kubu Raya bisa menyelenggarakan PTM tentunya dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat,” pungkas Muhammad Ayub.
Baca Juga: Pasca Digelarnya KBM Tatap Muka, Ortu Siswa Masih Diselimuti Kekhawatiran