Sonora.ID - Badan Intelejen Negara (BIN), Dinkes. Kota Palembang. Diknas Prop. Sumsel. Dan IDAI (ikatan dokter anak Indonesia) bekerjasama menggelar vaksinasi masal untuk remaja usia 12-17 tahun di SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 10 Palembang, Senin (6/09/2021).
dr. Fifi Sofiah, Sp.A(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Palembang kepada Sonora menjelaskan bahwa kegiatan ini menargetkan 1500 anak, vaksinasi bagi anak remaja dalam rangka mempersiapkan anak-anak menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM).
“Masih banyak yang belum mengetahui mengapa perlu vaksin pada remaja. Anak remaja harus bertumbuh dan harus bersosialisasi dalam tumbuh kembangnya. Penelitian, anak yang positif covid tanpa gejala lebih dari 60% atau OTG, anak bisa jadi sumber penularan dalam keluarga. Bulan Juli sampai Agustus kasus covid meningkat terutama kluster keluarga. Juga karena anak-anak sudah hampir dua tahun belum menjalani PTM. Saat ini dengan menunggu kasus dan dengan vaksin yang meningkat, zona berubah jadi hijau, PTM siap dan harus dilakukan, karena sudah banyak anak yang bosan belajar daring. Ada yang prilakunya berubah, emosi, depresi dan ada juga kekerasan di dalam rumah, bahkan ada yang putus sekolah,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Bulu Mata Lokal Asli Produksi Purbalingga
Anak yang sudah divaksin akan memiliki kekebalan tubuh. Bila terpapar virus maka kondisinya tidak akan menjadi berat atau kritis.
“Sudah diteliti para ahli, penting untuk memberikan vaksin kepada anak-anak remaja,” tukasnya.
Sebelum anak divaksin, orang tua perlu memperhatikan kondisi kesehatan anaknya, apakah sehat, atau punya kelainan bawaan. Bila ada penyakit bawaan atau penyakit kronis maka akan discreening terlebih dahulu sebelum divaksin.
“Penting anaknya sehat, dan siap psikisnya. Tidur cukup malamnya, sarapan dan tidak sakit atau demam sebelum mendapat vaksin,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Dodi Reza Sasar 63.350 Remaja Muba Suntik Vaksin
Anak juga perlu memahami mengapa perlu divaksin. Setelah divaksin harus observasi dulu selama 30 menit, setelah itu langsung pulang dan tidak boleh berkerumun.
Setelah d irumah perlu diawasi orang tua apakah ada efek samping seperti demam, pusing, nyeri di tempat yang disuntik. Hal ini bisa diatasi dengan minum paracetamol. Bila ada reaksi berat bisa melapor ke tim sekolah, puskesmas atau dinas kesehatan.
“Saat in masih pandemic, tidak tahu sampai kapan. Sebagai orang tua harus membekali anak dengan prokes 5 M dan memberikan vaksin pada anak. Vaksinnya juga harus lengkap dua kali. Orang tua juga harus mengawasi dan memberi teladan agar anak taat prokes. Bila terpapar lakukan 3 T dan hubungi faskes segera,” tutupnya.
Baca Juga: 5 Curhatan Pilu Denny Sumargo Soal Masa Lalunya, Jadi Anak Broken Home Hingga Kenek Angkot!