Banjarmasin, Sonora.ID - Adanya orang tua siswa yang tidak memberikan izin anaknya untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 seyogyanya menjadi catatan tersendiri bagi Pemerintah Kota Banjarmasin.
Program vaksinasi siswa sendiri dimulai hari ini, Kamis (09/09) dan dilaksanakan di 11 SMP untuk tahap pertama.
Namun dari survei orang tua siswa masih banyak yang tidak menyetujui vaksinasi.
Kondisi itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto.
Saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Ia mengakui izin orang tua yang diperoleh disdik agar anaknya bisa divaksin belum semuanya ada.
Baca Juga: Beradu Izin Orang Tua, Lika-Liku Vaksinasi Siswa di Banjarmasin
"Dari rapat yang diselenggarakan K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) baru 10.402 siswa yang diberi izin orang tuanya untuk menjalani vaksinasi," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (09/09) siang.
Jumlah tersebut menurutnya masih jauh dari target sasaran vaksinasi di Banjarmasin yang berjumlah lebih dari 19 ribu orang siswa. Sehingga secara hitungan, baru 50 persen lebih orang tua mengisi dan mengembalikan data formulir survei.
Ia berdalih kondisi tersebut disebabkan masih adanya orang tua siswa yang belum mengisi dan menyerahkan formulir survei karena keterbatasan gadget.
"Sekolah yang hasil tinggi itu gara-gara orang tuanya cepat menanggapi survei, sedangkan tidak semua orangtua siswa mempunyai gadget yang mumpuni untuk mengisi survei yang memakai link internet itu," dalihnya.
Baca Juga: Laju Vaksinasi Lansia Lambat, Dinkes Makassar Ungkap Penyebabnya
Karena itu, pihaknya akan melakukan edukasi dan menjelaskan secara detail kepada seluruh orang tua siswa agar bisa mengisi formulir survei.
"Semoga upaya vaksinasi siswa yang kita lakukan ini bisa tembus lebih 70 persen," ujarnya
Sebelumnya, Totok menjelaskan, target sasaran vaksinasi siswa ini lebih dari 19 ribu orang yang merupakan siswa kelas VII VIII IX yang notabenenya masuk dalam usia penerima vaksin 12 sampai 17.
"Hari ini (09/09), kita targetkan sekitar 5.670 siswa untuk 9 SMP, lalu disambung hari Sabtu nanti (11/09) ada lagi vaksinnya untuk sekolah lainnya dan tetap tergantung dari ketersediaan vaksin di puskesmas terdekat," jelasnya.
Baca Juga: Beradu Izin Orang Tua, Lika-Liku Vaksinasi Siswa di Banjarmasin
"Pemberian vaksinasi tahap dua pun juga akan dilakukan di masing-masing sekolah, tentu ketika setelah siswa di 35 sekolah di vaksin semua," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi yang saat itu memantau proses jalannya vaksinasi tersebut menilai antusias siswa cukup tinggi untuk bervaksin.
"Animo pelajar kita untuk bervaksin cukup tinggi. Mereka rata-rata ingin bervaksin. Dan beberapa sekolah yang kami kunjungi alhamdulillah berjalan tertib dan lancar," ungkapnya.
Namun disamping itu, senada dengan Totok, Machli juga mengakui masih ada orangtua siswa yang masih belum mengisi survei dari Disdik terkait vaksinasi siswa tersebut.
Baca Juga: TP PKK Dampingi Pemulihan Korban Kekerasan Tumbal Pesugihan di Tinggimoncong
"Maka dari itu, kami meminta agar orangtua siswa sesegeranya mengisi formulir persetujuan, agar persiapan PTM kita bisa matang dan bisa kita mulai. Karena vaksinasi ini bisa membantu mempercepat pembentukan herd immunity di Banjarmasin," jelasnya.
Kemudian, Ia menjelaskan, bahwa vaksin yang disuntikkan ke tubuh para siswa ini adalah vaksin jenis Sinovac yang efek sampingnya masih terbilang rendah dengan dosis 0,5 mg. Sehingga masih aman jika diinjeksikan ke tubuh siswa.
"Setelah divaksin mereka (siswa penerima vaksin) disuruh istirahat sementara waktu di lokasi yang sudah disediakan untuk evaluasi efek apa yang terjadi pada tubuh siswa usai disuntik vaksin. Tapi alhamdulillah sejauh ini belum ada efek bawaan vaksin yang dialami siswa," tuntasnya.
Baca Juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Ratusan Siswa di Manado Ikuti Vaksinasi Massal