Sonora.ID - Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Pauddikdasmen) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jumeri mengungkapkan, 60 persen atau 3,4 juta dari total 5,5 juta pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) Sudah melakukan vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua baru 40 persen.
“syarat lainnya perizinan PTM terbatas juga harus melakukan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik. Kita terus mempercepat vaksinasi," kata Jumeri dalam diskusi daring Silaturahmi Merdeka Belajar Episode 6 dengan tema Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dan Kesiapan Pemerintah Daerah di Tengah Pandemi, Jumat (10/9/2021).
Jumeri menambahkan, hampir tiga juta peserta didik dengan rentang usia 12-17 tahun sudah melakukan vaksinasi untuk dosis pertama.
Baca Juga: Rencana PTM di Banjarmasin Dialihkan ke Vaksinasi, Berikut Jadwalnya
Angka tersebut sekitar 12 persen dari total target 26,7 juta orang. Sekitar 2,1 juta peserta didik yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua. Meski demikian, untuk peserta didik yang belum divaksinasi Covid-19, diberikan toleransi tetap boleh ikut PTM terbatas.
“Kita terus berpacu untuk juga mempercepat vaksinasi. Tapi sekolah-sekolah itu tidak harus menunggu selengkapnya vaksin, tapi kita dorong untuk segera melakukan sekolah tetap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ucap Jumeri.
Sementara, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan tentang kesamaan frekuensi dan komitmen mendukung opsi PTM terbatas.
"Seperti komitmen kita di awal bersama Dirjen Pauddikdasmen. pertama adalah memberikan prioritas vaksinasi kepada PTK. Sejak april 2021, pendidik dan tenaga pendidik jadi sasaran vaksinasi di awal dibanding masyarakat umum lainnya," papar Siti.
Baca Juga: Belum Zona Kuning, Pemkot Makassar Enggan Ambil Risiko Mulai PTM
Meskipun masih banyak PTK yang belum mendapatkan vaksinasi. Lanjut Siti, hingga saat ini pihaknya terus mendorong dinas-dinas kesehatan untuk segera melakukan koordinasi dan memberikan vaksinasi prioritas kepada PTK.
“Ada juga prioritas kepada PTK dalam rangka menunjang upaya pembukaan pembelajaran tatap muka. Dan ini sudah kita lakukan. Semua kita dorong ke dinas kesehatan untuk melakukan koordinasi secara berjenjang dari kabupaten kota sampai tingkat provinsi," imbuh Siti.
Siti menambahkan, selain vaksin, pihaknya terus mendorong dinas-dinas pendidikan provinsi dan kabupaten kota yang tergabung dalam satgas COVID-19 untuk memastikan protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM terbatas.
"Dari awal untuk PTM, yang pasti memastikan protokol kesehatan betul-betul dijalankan. Koordinasi dinas kesehatan dengan dinas pendidikan tentu dalam hal prokes. Salah satunya adalah keharusan memiliki jejaring dengan fasilitas pelayanan kesehatan," pungkasnya.
Baca Juga: Berjalan sejak Awal Pekan Kemarin, PTM di Palembang Berjalan Sukses