Sonora.ID - Sekolah tidak hanya belajar mata pelajaran melulu. Tetapi juga perlu kegiatan kokurikuler sebagai penunjang anak untuk lebih memahami dan mengenali ilmu yang dipelajari di sekolah.
Dilansir dari laman https://ditsmp.kemdikbud.go.id/, pengalaman belajar siswa diisi dengan tiga kegiatan, yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.
Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran seperti yang telah berjalan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang lebih cenderung ke minat siswa dan pengembangan diri, misalnya olahraga, seni, atau kegiatan keagamaan.
Baca Juga: Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Data Internet Untuk 24,4 Juta Siswa Dan Guru
Terakhir, Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler, seperti kunjungan ke museum atau tempat edukasi lainnya.
Biasanya dilakukan diluar jam sekolah. Kokurikuler menunjang langsung intrakurikuler dan kepentingan belajar siswa, dengan penekanan pada konteks yang lebih nyata. Jadi, tidak hanya terpaku pada materi-materi pembelajaran yang terdapat di intrakurikuler.
Karena lebih menekankan terhadap konteks permasalahan yang lebih nyata, kokurikuler memiliki banyak sekali manfaat bagi peserta didik.
Beberapa manfaat dari kokurikuler seperti dapat menumbuhkembangkan karakter baik, mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan kepemimpinan, mendorong tumbuhnya kesadaran dan penghargaan terhadap keberagaman, meningkatkan semangat dalam menyikapi isu-isu global yang berkembang, serta mengembangkan kompetensi literasi dan numerasi.
Empat Tahapan Pengelolaan kegiatan kokurikuler di satuan Pendidikan
Terdapat empat tahapan dalam mendukung kegiatan kokurikuler. Tahapan-tahapan tersebut antara lain, perencanaan, pelaksanaan, penilaian, serta monitoring dan evaluasi.
Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan kegiatan kokurikuler apa yang akan dilaksanakan. Selain itu, dilakukan juga penyusunan prosedur operasional standar (POS), pembentukan tim monitoring dan evaluasi (monev), serta menuangkannya ke dalam KTSP.
Setelah menyusun perencanaan yang siap dan matang, tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan kokurikuler.
Sebelum kegiatan dilakukan, pastikan kembali kelengkapan sarana dan kebutuhan yang diperlukan selama kegiatan berlangsung. Koordinasikan juga kegiatan yang akan berlangsung kepada pihak-pihak terkait.
Baca Juga: Ini Strategi Kemendikbudristek Turunkan Angka Buta Aksara Di Indonesia
Setelah siap, barulah melakukan kegiatan kokurikuler sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
Tahap selanjutnya adalah penilaian. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengetahui pengembangan kompetensi, antara lain meliputi peningkatan potensi, literasi dan numerasi, serta penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global.
Penilaian bisa dilakukan dengan beberapa metode, contohnya wawancara, observasi, penugasan, penilaian diri, penilaian antarteman, dan masih banyak lagi.
Terakhir adalah tahapan monitoring dan evaluasi. Tim pelaksana bisa dibagi sesuai kebutuhannya masing masing, seperti TPMPS sebagai tim penjamin mutu pendidikan sekolah, guru mata pelajaran terkait untuk memantau perkembangan kompetensi peserta didik, serta guru bimbingan konseling untuk memantau perkembangan karakter peserta didik.
Tujuan dari dilakukannya monev adalah untuk mengetahui minat, bakat, potensi, dan karakter peserta didik, mengetahui kualitas program kokurikuler sebagai penguatan intrakurikuler, dan terakhir untuk mendapatkan umpan balik serta tindak lanjut.