Sonora.ID - Penting bagi setiap guru dan tenaga pendidik untuk meningkatkan pengetahuan, terutama kemampuan digital.
Direktorat Pembinaan Guru Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbudristek) Ririn Yuniasih mengatakan, dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan digital para guru dan tenaga pendidik, terdapat lima intervensi yang saling terkait dan harus dilakukan di sekolah.
Kelima intervensi tersebut, antara lain pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah.
Baca Juga: Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Data Internet Untuk 24,4 Juta Siswa Dan Guru
“Dengan digitalisasi sekolah ini kita berharap untuk meminimalisasikan kompleksitas yang dihadapi agar terekspos dan terwujud dan mudah dilakukan melalui platform digital Merdeka Belajar,” kata Ririn dalam diskusi daring Aktivasi Akun Belajar.id, Perankan Aksimu bersama Direktorat Sekolah Dasar, Sabtu (11/9/2021).
Lanjut Ririn, melalui program Merdeka Belajar, guru dan peserta didik untuk mengakses bahan ajar, baik berupa buku teks maupun non teks. Kemudian ada juga modul ajar, RPP, berbagai hal untuk kebutuhan resources sumber daya para tenaga kependidikan dalam melakukan pembelajaran.
Melalui Program Merdeka Mengajar, guru menjadi lebih mudah dalam mengajar maupun dalam belajar. Dan itu dapat dilakukan secara mandiri. Jadi Merdeka Mengajar lebih dekat kepada kemandirian.
“Platform Merdeka Mengajar ini lebih mudah diakses dengan cepat. Guru juga dapat banyak kesempatan untuk terus meningkatkan kemampuan pembelajarannya,” tutur Ririn.
Dalam platform tersebut, tersedia guru belajar dan guru berbagi sebagai tempat bertemunya guru-guru hebat dari berbagai bidang di seluruh Indonesia. Semuanya bisa mengikuti ragam seri belajar serta berbagai ragam untuk bentuk pembelajaran.
Ayo Guru Belajar merupakan fitur bagi guru bisa mengikuti program pembelajaran GTK secara daring.
Baca Juga: Kemendikbudristek Optimis Indonesia Bebas Buta Aksara Tahun 2030
Sedangkan Ayo Guru Berbagi merupakan gerakan kolaborasi pemerintah guru komunitas dan penggerak pendidikan untuk bergotong-royong berbagi ide dan praktik baik melalui rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), artikel, video pembelajaran dan aksi webinar.
“Ayo Guru Belajar maupun Ayo Guru Berbagi hadir sebagai fasilitas belajar dan berbagi agar anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan terbaik dari guru terbaik. Karena kami percaya semangat guru Indonesia semangat guru belajar dan berbagi,” pungkas Ririn.