Kenapa Orang Hindu Bali Harus Melakukan Potong Gigi? Ini Maknanya!

12 September 2021 16:05 WIB
Ilustrasi budaya Hindu Bali potong gigi
Ilustrasi budaya Hindu Bali potong gigi ( I Gede Mariana)

 

Bali, Sonora.ID - Belakang ini, hari baik untuk melakukan Upacara Potong Gigi atau kata lainnya Metatah/ Mepandes/ Mesanggih di Bali sangat banyak dilakukan oleh Umat Hindu.

Nah, Kira-kira apa makna dari upacara tersebut?

Upacara Potong Gigi menjadi satu dari sekian banyak budaya yang unik di Pulau Dewata. Meski dinamakan potong Gigi, bukan berarti Gigi dipotong habis melainkan dikikir agar rapi.

Usai gigi di kikir, umat yang melakukan upacara potong Gigi ini, akan mencicipi enam rasa. Dari rasa pahit, asam, pedas, sepat, asin dan manis. Dimana setiap rasa ini memiliki makna yang mendalam.

Baca Juga: Pernah Nonton Tari Kecak di Bali? Ini Asal Usul dan Makna yang Dikandungnya

Untuk rasa pahit dan asam merupakan simbol agar tabah menghadapi kehidupan yang keras. Kemudian, rasa pedas adalah simbol tentang kemarahan, dimana agar kita senantiasa sabar apabila mengalami hal yang membuat marah.

Rasa sepat memiliki makna agar kita taat pada peraturan atau norma-norma yang berlaku. Rasa asin, mengandung makna kebijaksanaan dan rasa manis, sebagai penanda kehidupan yang bahagia.

Selain itu, Upacara Potong Gigi diartikan juga sebagai pembayaran hutang oleh orang tua kepada anaknya karena sudah bisa menghilangkan segala keburukan pada diri dalam wujud bhuta, kala, pisaca, raksasa, yang artinya jiwa dan raga yang diliputi oleh watak Sad Ripu dapat menemukan hakekat manusia yang sejati.

Sad Ripu sendiri merupakan enam jenis musuh yang timbul dari perbuatan yang tidak baik dalam diri manusia itu sendiri.

Keenam musuh tersebut adalah, kama yaitu hawa nafsu yang tidak terkendalikan, loba yaitu sifat ketamakan, Sifat ini selalu ingin mendapatkan yang lebih.

Selanjutnya, krodha yaitu marah yang tak terkendalikan atau melampaui batas. Lalu, mada yaitu mabuk yang membawa kegelapan pikiran.

Selanjutnya adalah sifat moha yaitu kebingungan dan kurang mampu berkonsentrasi sehingga membuat tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Terakhir, matsarya yaitu iri hati yang akhirnya menyebabkan permusuhan. Keenam musuh tersebut dilambangkan dengan mengikir atau merapikan 6 gigi pada rahang atas, yaitu empat gigi seri dan dua gigi taring kanan dan kiri.

Baca Juga: Upacarai Motor dan Mobil Saat Tumpek Landep, Sudah Sesuai Makna atau Menyimpang?

Upacara Potong Gigi ini akan dilaksanakan oleh pria maupun wanita. Biasanya upacara ini akan dijalankan bagi wanita setelah mendapatkan menstruasi pertama, bagi pria dapat dilakukan setelah mengalami perubahan suara.

Selain itu, bagi wanita hamil tidak diizinkan mengikuti upacara ini. Menurut kepercayaan, wanita yang tengah mengandung membawa janin yang suci. Sedangkan saat Potong Gigi, seseorang berada dalam fase cuntaka (Tidak Suci)

Upacara Potong Gigi ini bisa dikatakan tidak menghabiskan biaya yang sedikit, sehingga banyak orang yang menunda proses upacara ini. Namun, tak kehilangan ide, masyarakat bali juga menyiasatinya dengan melakukan Upacara Potong Gigi secara massal. Biasanya, upacara ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Upacara Pernikahan, dan Upacara Ngaben.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm