Tidak ada kegagalan, yang ada hanya feedback
“Setiap kali kita melakukan kesalahan, framing atau maknakan kesalahan itu bukan sebagai kegagalan tetapi sebagai feedback. Feedback untuk lebih hati-hati, lebih punya skill yang tinggi, lebih cepat, dan lainnya,” sambung Hing.
Artinya adalah penting untuk memaknai kesalahan itu sebagai respon dari apa yang dilakukan, sehingga ada pelajaran yang bisa diambil untuk masa yang akan datang.
Kesalahan adalah hal yang wajar, tetapi jika tidak ada pembelajaran yang bisa diambil, maka kesalahan itu akan terus terjadi. Maka penting untuk melihat kesalahan sebagai feedback dari diri sendiri untuk menjadi lebih baik.
Baca Juga: Hindari 2 Orang Ini Saat Ingin Cerai, Hipnoterapis: Kesalahan yang Kerap Terjadi
Pisahkan antara diri kita dan apa yang kita lakukan
“Kalau kita melakukan sebuah kesalahan, pisahkan antara diri kita dan apa yang kita lakukan. Jadi, setiap kali kita melakuken kesalahan, fokusnya adalah apa yang kita lakukan itu yang salah. Jadi, stop menghukum diri sendiri,” tegasnya.
Pihaknya menyatakan bahwa pada dasarnya manusia akan memberikan yang terbaik pada saat dirinya melakukan sesuatu.
Jadi, ketika melakukan kesalahan, tak perlu untuk menyalahkan diri sendiri, karena yang salah bukanlah diri Anda tetapi perilaku Anda.
“Bukan soal saya-nya, tapi soal yang saya lakukan yang saya pelajari,” sambung Hingdranata tegas.
Baca Juga: Awal dari Kesalahan Fatal, Master Trainer: Gara-gara Gengsi dan Malu!