Sonora.ID - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, pandemi memaksa pelaksanaan kegiatan Pendidikan dilakukan melalui daring.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi solusi dan mempercepat kemampuan digital pada peserta didik, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dasar dan menengah di masa pandemi Covid-19.
Meski demikian, kemampuan digital peserta didik harus diimbangi dengan kemampuan literasi digital.
Anak-anak sedari dini dibimbing untuk menangkal hoaks dan kekerasan berbasis online, yang dalam hal ini anak-anak masih sangat rentan untuk menghadapinya.
Di sisi lain, saat ini capaian belajar anak-anak tidak lagi dinilai dari ketepatan menghapal. Tetapi dari kemampuan memahami dan mengolah informasi secara kritis.
“Karena itu kita perlu meningkatkan kecerdasan literasi anak. Dan itu menjadi tugas bersama semua pihak. Sekolah dan guru diminta melakukan pendekatan khusus untuk itu setelah memetakan kemampuan anak,” kata Nadiem pada peringatan Hari Aksara Internasional berjudul Literasi Digital untuk Indonesia Bangkit, Sabtu (12/9/2021).
Baca Juga: Tidak Hanya Murid, Guru Juga Tetap Harus Belajar, Lho!
Nadiem mengungkapkan, dengan menanamkan kemampuan literasi digital pada anak sejak usia dini, dapat menjadi penyeimbang bagi anak dalam menggunakan teknologi. Literasi digital menjadi alternatif yang sangat tepat untuk menjadi penyeimbang terutama bagi anak-anak dalam pengawasan orang tua.
“Dengan pesatnya perkembangan teknologi kita harus menjadikan literasi sebagai kompetensi yang esensial dalam merdeka belajar,” ungkap Nadiem.
Nadiem menambahkan, peningkatan kemampuan literasi digital pada anak merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh pemangku kepentingan, antara lain orang tua, guru, sekolah dan pemerintah.
“Ini adalah tanggung jawab bersama untuk meningkatkan literasi digital bagi anak-anak kita. Agar menjadi generasi yang tangguh di masa depan dan siap menghadapi dunia yang semakin bergerak maju,” imbuh Nadiem.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, perlunya meningkatkan kesadaran dan kecakapan digital masyarakat, terutama pada penggunaan internet dan gawai.
“Saat ini ada 202,6 juta pengguna internet di Indonesia dan 170 juta pengguna aktif media sosial. Durasi penggunaan gawai rata-rata 8 jam 52 menit per hari. Pemanfaatan internet dan gawai pun kian intens selama guru dan siswa melakukan pembelajaran dari rumah,” pungkas Semuel. (Adv*)
Baca Juga: Kemendikbudristek Dorong Guru Miliki Keterampilan Abad 21