Pertahankan Bisnis Selama PPKM dengan 3 Strategi Keuangan Berikut!

13 September 2021 20:10 WIB
Ilustrasi grafik bisnis yang meningkat
Ilustrasi grafik bisnis yang meningkat ( Pixabay)

Sonora.ID - Selama masa Pandemi Covid-19 ini bisnis-bisnis turut mengalami ancaman akan kebangkrutan. 

Ini tidak lain dikarenakan bisnis dihadapkan dengan situasi ketika semua orang tidak mampu melakukan kegiatan konsumsi atau memang memilih untuk tidak mengeluarkan uangnya sama sekali.

Di satu sisi, para pelaku bisnis terus berupaya mempertahankan usahanya meskipun di tengah PPKM sekali pun. 

PPKM pada dasarnya memang diidentikkan dengan pembatasan kegiatan ekonomi secara masif sehingga cenderung merugikan bisnis.

Dalam siaran radio yang mengudara di Motion FM (11/09/21) bertajuk 'Strategi Agar Bisnis Tetap Bertahan di Masa Pandemi Ala MAKA GROUP', Roni Syaputra memaparkan 2 cara yang bisa dilakukan bagi para pebisnis.

1. Membuat skenario finansial

Skenario finansial atau financial modelling.

Ini dapat dilakukan dengan membuat sebuah asumsi akan kondisi mendatang.

Misalkan kamu membuat asumsi di bulan mendatang pendapatan kamu akan mengalami penurunan sebesar 50 persen karena kegiatan operasional bisnis dibatasi secara waktu dan kapasitas.

Atau selama PPKM kamu dapat memperkirakan bahwa pendapatan di bulan mendatang akan berkurang sebesar 80 persen.

Baca Juga: Mengungkap Performa dan Prospek Reksadana Menurut Ryan Filbert

CFO tersebut merumuskan perhitungan sederhananya, "duit saat ini ditambah dengan potensi pendapatan yang masuk dikurangi dengan pembiayaan yang akan terjadi". 

Kamu juga bisa membuat perkiraan di titik apa atau di bulan apa cash flow mu akan negatif. 

Jika kamu sudah dapat menentukan titik tersebut, kamu harus menentukan aksi atau tindakan selanjutnya. 

Misalnya kamu ancang-ancang melakukan peminjaman.

Atau kamu bisa mencari jejaring dengan pemangku kepentingan terkait, yang berpengaruh terhadap suatu keputusan.

Skenario finansial ini dapat juga berupa keputusan para pelaku bisnis untuk menutup usahanya.

"Saya juga apresiasi bagi pengusaha-pengusaha yang mau gak mau harus menutup usahanya karena itu memang berdasarkan perhitungan tertentu," ujar Roni. 

2. Alokasi pengeluaran

Selama masa krisis, para pelaku bisnis tentunya harus mampu mengalokasikan pengeluaran kas yang dimiliki seproduktif mungkin. 

Kamu perlu meminimalisir pengeluaran-pengeluaran yang sekiranya kurang diperlukan, seperti membeli aset, investasi, Roni menyarankan agar pembelian tersebut dapat ditahan dahulu. 

Sebagai gantinya, Roni memberikan contoh kalau kamu bisa mengalokasikan pengeluaranmu untuk membeli bahan baku yang lebih laku di pasaran. 

Strategi ini ditempuh guna mendatangkan penghasilan dengan cepat.

Baca Juga: Catat! 2 Dasar Pemahaman Penting tentang Investasi oleh Pakar Ekonomi

3. Siapkan cash reserve

Cash reserve adalah jumlah uang minimum yang harus kamu simpan di bank dengan ketentuan kamu tidak boleh mengambil uang tersebut. 

Jika jumlah tabungan tersebut kurang dari batas minimum, ini mengindikasikan kondisi yang kurang baik untuk keberlangsungan finansialmu.

Cash reserve ini tentu berfungsi agar uangmu tidak habis sama sekali.

Baca Juga: Ingin Berinvestasi Menggunakan Reksadana? Perhatikan 3 Tips Berikut!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm