Medan, Sonora.id - Kartu Prakerja saat ini sudah memasuki gelombang 20 yang sudah dibuka sejak Kamis (9/9/2021) lalu.
Jika dilihat secara nasional, dari Gelombang ke-1 hingga ke-19 Program Kartu Prakerja telah menerima sebanyak 10.081.935 orang, dari pendaftar sejumlah 69.311.037 orang.
Dari jumlah itu, Sumatera Utara menjadi provinsi dengan peserta kartu Prakerja terbanyak di luar Pulau Jawa. Total jumlah peserta penerima Program Kartu Prakerja batch 1-19 di Sumut sebanyak 398.138 orang.
Kota Medan menjadi kota dengan penerima manfaat yang terbanyak dibandingkan seluruh kota di Pulau Sumatera yakni sebanyak 108.827 orang.
Kadis Ketenagakerjaan kota Medan, Hannalore Simanjuntak mengungkapkan bahwa tingginya peserta ini didorong dengan gencarnya sosialisasi kepada masyarakat.
"Medan sebagai kota besar dan jumlah pekerja yang sangat banyak. Kemudian sosialisasi yang kita lakukan juga mendorong untuk mengikuti program ini. Apalagi banyak pekerja yang di PHK selama pandemi ini juga bisa, atau yang fresh graduate tapi yang sudah menerima bantuan ini tidak bisa ikut lagi," ungkap Hannalore, Senin (13/9/2021).
Baca Juga: Cair THR, Di Tengah Pandemi Covid-19 Masyarakat Membludak berburu Diskon di Mal
Hannalore menjelaskan, sosialisasi dilakukan dengan mengirimkan surat edaran kepada perusahaan yang nantinya diharapkan dapat menginfokan karyawan di perusahaan tersebut yang terkena PHK.
"Surat edaran kita kirim meskipun pendaftaran secara online tanpa melalui kita, tapi instruksi dari kementerian ini kan harus disosialisasikan," ujarnya.
Berdasarkan survey evaluasi, karakteristik peserta Program Kartu Prakerja di Sumatera Utara terdiri dari 50 persen dengan jenis kelamin pria dan 50 persen dengan jenis kelamin wanita.
Kemudian untuk persentase kriteria pendaftar, ada sebanyak 90 persen menganggur saat mendaftar dan sebanyak 86 persen belum pernah mengikuti pelatihan.
Berdasarkan usia, rentang umur antara 26-35 tahun mendominasi peserta kartu prakerja di Sumatera Utara yakni sebanyak 40 persen, diikuti rentang usia 18-25 tahun sebanyak 26 persen, usia 36-45 tahun sebanyak 18 persem, usia 46-55 tahun sebanyak 11 persen, dan usia diatas 55 tahun sebanyak 5 persen.
Sedangkan untuk kategori pelatihan yang paling di minati secara berturut-turut diantaranya penjualan dan pemasaran, gaya hidup, makanan dan minuman, manajemen, dan bahasa asing.
Baca Juga: Gandeng TNI dan Polri, Pemerintah Beri Bantuan pada Pedagang Kaki Lima dan Warung di Medan