Makassar, Sonora.ID - Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS lingkup Pemprov Sulsel mulai dilaksanakan hari ini, Selasa (14/9/21) di Celebes Convention Center (CCC) Makassar.
Selama tes berlangsung, panitia penyelenggara memberlakukan aturan sangat ketat.
Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kantor Regional IV BKN, Christina Heni mengungkapkan, tes CPNS tahun ini pihaknya kembali menggunakan teknologi deteksi wajah atau recognition face untuk memastikan yang hadir nanti adalah peserta.
Teknologi tersebut sekaligus bertujuan mengantisipasi praktek joki. Christina mengklaim, penggunaan face recognition pada tes CPNS tahun lalu berhasil meminimalisir upaya kecurangan oleh oknum tak bertanggung jawab.
"Jadi ini tahun kedua kita menggunakan recognition face jadi kesesuaian wajah. Foto peserta dan yang bersangkutan keliru sedikit jilbabnya, alat ini sudah tidak membaca. Recognition face akan membantu panitia memastikan yang hadir adalah peserta sebenarnya bukan joki atau kembarannya," ujar Christina. Pihaknya pun memastikan jika terdapat kecurangan, akan segera terbaca di sistem.
Baca Juga: Seorang Wanita Peserta CPNS di Lampung Melahirkan Saat Tes SKD
Tak hanya itu, peserta juga wajib datang tepat waktu. Wakil Ketua Panitia Rekrutmen CPNS Pemprov Sulsel, Tautoto Tanaranggina mengatakan, registrasi peserta dibuka pukul setengah 7 pagi. Pihaknya memberi toleransi kehadiran kepada peserta hingga pukul 7.55 WITA. Jika peserta datang melewati batas waktu tersebut secara otomatis dinyatakan gugur.
"Kami buka registrasi itu pukul 6.30 pagi. Itu kita berharap selesai jam 7.45 semua sudah di dalam ruangan. Tapi ketika peserta datang jam 8 pagi maka dinyatakan gugur," ujar Tautoto kepada awak media saat ditemui di kantor Gubernur.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengimbau peserta agar datang lebih awal. Selain itu, peserta dilarang membawa anggota keluarga atau pendamping selama menjalani tes SKD. Hal itu demi mencegah kerumunan di lokasi tes.
"Sudah disampaikan kepala BKD masing-masing yang mau tes adalah peserta bukan keluarga," tegasnya.
Menurut Tautoto, sebagai bentuk transparansi, penilaian tes SKD menggunakan sistem Computer Assistant Tes (CAT). Dengan demikian, begitu selesai nilai peserta akan terlihat. Selain itu, panitia juga memanfaatkan youtube untuk memonitor jalannya tes.
"Sebagai bentuk transparansi dan akuntabel, ini secara realtime. Pertama kali diterapkan," imbuhnya.
Baca Juga: Jabat Wali Kota Makassar, Kekayaan Danny Pomanto Naik 6 Kali Lipat