Sonora.ID – Dalam melakukan trading dan investasi saham, seseorang memang akan selalu dihadapi dengan risiko-risiko yang dapat muncul di kemudian hari.
Tetapi, ada anggapan bahwa trading saham memiliki risiko yang lebih ringan.
Hal itu disebabkan oleh kemudahan dalam mengontrol proses pelaksanaan kegiatan trading oleh seseorang. Ini berbeda dengan kegiatan investasi yang cukup sulit untuk dikontrol akibat perubahan pasar saham.
Oleh karena itu, Ryan Filbert yang berprofesi sebagai Inspirator Investasi pun turut menanggapi tentang besaran risiko dari trading saham melalui program Smart Market Insight pada YouTube Smart FM.
Seperti yang sudah diketahui, trading dalam bentuk saham memang memiliki proses waktu yang cukup singkat dalam pelaksanaannya sehingga dianggap memiliki risiko lebih kecil.
Pada kenyataannya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Ryan yang mengutip perkataan dari Eugene Fama, peraih noble prize, mengatakan bahwa pasar dengan jangka waktu pendek berjalan secara random dan tidak memiliki landasan yang jelas dalam pelaksanaannya.
Ia pun menambahkan jika seseorang melihat pasar secara sempit dan hanya memikirkan jangka waktu yang pendek saja, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut sedang melakukan judi.
Baca Juga: Pertahankan Bisnis Selama PPKM dengan 3 Strategi Keuangan Berikut!
Menurut penuturan inspirator investasi ini, jika pasar saham mengalami kenaikkan dan penurunan dalam waktu yang singkat, maka variabel-variabel yang memengaruhinya tidak memiliki sebuah korelasi dengan kinerja pada satu perusahaan.
“Bisa saja perusahaannya dirilis dalam keadaan baik, tapi malah mengalami penururan,” tutur Ryan.
Dapat dikatakan bahwa hal tersebut hanya bersifat sebagai sebuah tebakan saja.
“Sehingga, kita seperti melakukan menebak apakah akan naik atau turun,” ucap sang inspirator.
Oleh karena itu, ketika seseorang menebak kenaikkan dan penurunan pasar saham dalam jangka waktu pendek, maka hal tersebut hanya akan merugikan mereka.
Itu disebabkan karena ketika melakukan trading saham, peluang untuk mendapatkan hasil maksimal hanya ada pada tiga peluang, yaitu saat pasar sedang naik, mendatar, atau turun yang tidak dapat ditebak.
Inspirator muda ini juga menjelaskan bahwa keuntungan trading saham dapat diraih ketika keadaan pasar sedang naik.
Tetapi, apabila kenaikkan pasar saham tersebut tidak lebih dari broker fee yang berlaku, maka kenaikkan tersebut dapat dikatakan sebagai suatu kerugian.
Sehingga, ketika seseorang hanya bermodalkan tebakan saja dalam melakukan trading saham dengan tiga peluang yang ada, maka orang tersebut hanya memiliki kurang dari 1/3 peluang untuk tebakan tersebut menjadi benar dan menguntungkan.
“Kalau anda semua lagi tebak-tebakan saham, saya bilang lebih baik cari teman (untuk) tebak-tebakan koin. Peluang anda untuk benar lebih besar daripada menebak saham,” pungkas Ryan.
Baca Juga: Mengungkap Performa dan Prospek Reksadana Menurut Ryan Filbert