Sonora. ID – Berinvestasi menjadi cara yang cukup menjanjikan dalam jangka waktu panjang.
Meskipun investasi seringkali dinarasikan sebagai sesuatu yang menjanjikan, barangkali kamu lupa kapan waktu yang tepat untuk memulai berinvestasi.
Jawaban terkait waktu tersebut yang pasti adalah ‘sesegera mungkin’!
Yang menjadi permasalahan dalam memulai investasi adalah kita cenderung terpaku pada seberapa besar angka yang kita investasikan ketimbang waktunya.
Ryan Filbert dalam siaran ‘Pentingnya Kendalikan Emosi Saat Berinvestasi’ yang mengudara di Radio Smart FM (21/07/21), mengatakan hal dasar paling krusial dalam memulai investasi adalah perencanaan.
Perencanaan ini berkaitan dengan waktu dan harus menerima fakta bahwasanya investasi adalah aset jangka panjang.
Tiap individu memiliki waktu yang sama dalam satu hari.
Namun yang membedakan dari suatu hasil adalah bagaimana masing-masing dari kita memanfaatkan waktu tersebut.
Tidak jarang pula kamu dan yang lainnya berangkat dari titik usaha yang sama tetapi di akhir hari, kamu memperoleh hasil yang berbeda.
Baca Juga: Di Balik Lagu ‘Wanita’, Rossa: Kita Layak Mendapat Apresiasi
Berkaitan dengan waktu pula kamu mungkin sering menanyakan apakah memulai investasi baik dilakukan saat menerima gajian di awal bulan atau saat akhir.
Ryan menjawab jika investasi baiknya adalah ‘menyisihkan’ bukan ‘menyisakan’.
Dengan kata lain kamu harus memulai sekaligus menyetor sedari awal kamu memperoleh penghasilan.
Begitu pun ketika kamu terlilit utang, pastinya kamu bingung untuk membagi uang yang kamu punya untuk menempuh keduanya.
Dari sisi sebaliknya, Praktisi dan Inspirator Investasi tersebut merespons bahwa alangkah baiknya jika dilakukan secara paralel.
Jadi kamu bisa menyelesaikan utangmu secara perlahan namun di saat yang sama juga menabung melalui investasi.
Intinya, jangan sampai kamu menghabiskan banyak waktu hanya untuk membayar utang namun di akhir hari utangmu selesai, kamu tidak memiliki tabungan sama sekali.
Selain waktu, yang perlu dipertimbangkan dalam investasi bukan lah seberapa besar nominal yang kamu setor.
Jika kamu selalu berpaku pada besarannya, kamu akan cenderung menunda-nunda untuk berinvestasi.
Jika kamu belum bisa memulai dengan uang yang besar, tapi tahu tujuan dari berinvestasi sejak awal, itu sama saja sudah membangun.
“Bicara investasi bukanlah nominalnya, tapi semangatnya,” tutur Ryan.
Baca Juga: 3 Pelajaran Jalin Hubungan Asmara dari Keluarga The Kardashians