Sonora. ID – Ketika seseorang mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi, tujuan atau cita-cita menjadi dasar yang melandasi keputusan tersebut.
Akan tetapi, kamu sendiri mungkin adalah satu dari sekian yang turut kebingungan dalam menentukan tujuan berinvestasi.
Tujuan ini juga tidak jarang kabur karena penentuan prioritas yang kurang tepat dan tidak mengetahui pasti akan jangka waktu yang ingin ditempuh.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ryan Filbert, Praktisi dan Inspirator Investasi, dalam siaran ‘Pentingnya Kendalikan Emosi Saat Berinvestasi’ yang mengudara di Radio Smart FM (21/07/21).
Ryan mengatakan kalau tujuan keuangan manusia umumnya ada empat, yakni ingin memiliki rumah pribadi, kendaraan pribadi, menikah dan berkeluarga, dan yang terakhir adalah menghidupi masa pensiun.
Hal yang ganjil menurutnya adalah ketika tujuan keempat seringkali tidak diprioritaskan.
Tujuan keempat malah ditempuh ketika mereka sudah mendekati umur, misal lima tahun mendekati usia pensiun.
Padahal jika dipikir ulang, tiga tujuan pertama tersebut sebetulnya hal yang masih bisa ditunda atau tidak akan begitu memberikan kerugian signifikan jika tidak dipenuhi, berbeda dengan masa tua.
“Apakah ada seseorang yang menolak untuk menjadi tua? Tidak ada yang begitu bisa menjamin masa tua kecuali diri sendiri,” kata Ryan.
Baca Juga: Mengalami Kemerosotan Finansial? Atasi dengan Penghasilan Tambahan
Oleh karenanya penting bagi kamu untuk mulai berinvestasi untuk masa tua sesegera mungkin.
Selain itu pertimbangan prioritas dasar yang perlu kamu ketahui adalah, “apakah kamu membutuhkan dana dan keuntungan dalam jangka waktu panjang atau pendek?”
Jika kamu lebih memilih yang kedua, maka kamu harus sadar bahwa kamu lebih ingin berdagang saham.
Alat bantunya adalah indikator-indikator yang dibutuhkan untuk menganalisis saham.
Jika kamu memilih menjadi investor, satu hal yang pasti adalah kamu harus bertahan dengan durasi waktu yang panjang.
Dengan begitu, alatnya adalah laporan keuangan.
Dengan laporan keuangan ini kamu akan mengetahui kinerja perusahaan baik dalam keuntungan, utang, dan pendapatannya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa beda jangka waktunya, maka alatnya akan berbeda pula.
Oleh karena itu tujuan yang bersifat jangka panjang atau pendek pun perlu diperhatikan agar tidak salah strategi maupun sasaran.
Baca Juga: Di Balik Lagu ‘Wanita’, Rossa: Kita Layak Mendapat Apresiasi