Sonora.ID – Produk kecantikan dan perawatan kulit sudah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat, baik di kalangan perempuan, laki-laki, remaja, dewasa, dan sebagainya.
Asiknya menikmati produk ini memungkinkan kita untuk luput memerhatikan aspek paling penting, yakni masa kedaluwarsa.
Kamu mungkin pernah mengalami rasa iritasi dari produk kecantikan.
Terkadang, itu tidak disebabkan oleh ketidakcocokan melainkan keteledoranmu dalam melihat tanggal kedaluwarsa.
Dokter Dian Pratiwi Sp. KK. dalam siaran yang mengudara di Radio Motion FM ‘WAJIB TAHU! Cara Baca Tanggal dan Ciri-ciri Skincare yang Sudah Expired dari Ahli Dermatologi’ mengungkapkan tiga karakteristik maupun fitur dari produk perawatan kulit yang sudah kedaluwarsa.
1. Perhatikan kemasannya
BPOM dan para produsen pastinya sudah menyantumkan tanggal kedaluwarsa di kemasannya. Lebih detail, tanggal ini dibubuhkan dekat dengan batch number.
Biasanya bulan slash tahun.
Selain itu tanggal yang dicantumkan biasanya dengan format Period After Opening (PAO) yang bebentuk icon dalam suatu tutupan produk.
Tulisannya akan berupa ‘angka’ dan huruf ‘M’.
Misal yang tertera di produkmu adalah ‘3M’ maka interpretasinya adalah ‘3 Months’ atau produk tersebut baik digunakan dalam jangka waktu tiga bulan setelah produk digunakan atau dibuka.
Baca Juga: 5 Manfaat Penting yang Harus Kamu Ketahui Tentang Pengunaan Skincare
2. Tampilan, tekstur, dan bau
Biasanya yang paling mudah untuk diperhatikan adalah perubahan warna ataupun titik-titik hitam yang sering muncul.
Titik-titik tersebut merupakan jamur
Dari segi tekstur, kamu bisa mengamati apakah terdapat perubahan, entah menjadi cair atau mengental.
Dari sisi bau, tentu akan ada perubahan dari pertama kali kamu menggunakannya. Jadi penciumanmu harus lebih peka ya!
Selain itu, kamu juga bisa memastikan permalasahan tekstur tersebut dengan mengaplikasikannya lanngsung.
Bila sudah dirasa berbeda, maka produk tersebut sudah patut kamu curigai kedaluwarsanya.
“Jika produk sudah kedaluwarsa memiliki perubahan-perubahan sifat,” jelas dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Seperti bahan aktif yang ada sudah tidak lagi bekerja optimal bahkan bekerja dengan tingkat konsentrasi yang tinggi seperti acid, AHA, BHA.
Jika produk tersebut water-based, maka risiko terpapar bakterinya akan lebih tinggi.
Jika produk tersebutmu bersifat oily, paparan cahaya dan udara akan menyebabkan iritasi kulit.
3. Terkhusus produk minim pengawet
Produk yang natural yang jarang menggunakan pengawet sudah pasti memiliki jangka waktu kedaluwarsan yang lebih cepat.
Baca Juga: Malas Pakai Skincare? Ikuti 3 Tips Simple dari Beauty Expert Ini!