Namun sebaliknya, lanjut dia, jika sekolah tidak mengisi dengan jujur, maka akan mendatangkan masalah baru. Upaya meningkatkan kemampuan sekolah kedepannya dipastikan akan terhambat.
“Mending apadanya kita nilai, kita terima apa adanya,” ujar Jumeri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengatakan, seluruh sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK/SLB Sederajat siap mengikuti Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan pada 27 September 2021.
“Khusus di Sulawesi Tenggara yang jadi penilaian adalah Asesmen Literasi (kemampuan berbahasa) dan Asesmen Numerasi (kemampuan menghitung). Dan setiap sekolah diikuti oleh para peserta didik dalam jumlah yang dibatasi, maksimal 45 orang yang kini duduk di bangku kelas dua,” kata Asrun.
Asrun menambahkan, terdapat 140 SMK dan 299 SMA Sederajat yang siap melakukan Asesmen Nasional.
“Untuk SMP dan SD Sederajat jumlahnya tentu lebih banyak lagi. Dan itu merupakan kewenangan Bupati dan Walikota,” pungkas Asrun. (*Adv)
Baca Juga: Luhut Umumkan PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 20 September Mendatang