Bagikan :
:quality(50)/photo/2021/09/15/santri-tutup-telingajpg-20210915042708.jpg)
Sonora.ID - Baru-baru ini ada sebuah video dimana terlihat banyak santri yang hendak vaksin tetapi malah menutupi telinganya.
Ternyata para santri nekat menutupi telinga antaran adanya musik keras yang diperdengarkan di tempat vaksin tersebut.
Video tersebut viral di media sosial TikTok dan hingga saat ini telah disaksikan sebanyak 3,2 juta kali oleh para nitizen.
Baca Juga: Oknum Dokter Campurkan Sperma ke Makanan Istri Temannya, Jaksa: Kejiwaan Pelaku Akan Diperiksa
Namun sayangnya viralnya video tersebut menimbulkan hate speech dan mendapatkan nyinyiran dari banyak nitizen.
Tindakan yang dilakukan para santri yang menutup telinga saat mendengarkan music dinilai nitizen terlalu berlebihan.
Tak terima ada santri yang di nyinyiri nitizen, seorang Pendakwah bernama Ustadz Hilmi Firdausi mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh para santri wajar dan ada baiknya nitizen menghargai para santri tersebut.
Baca Juga: Diduga Hina Indonesia, Petinggi Miss Supranational Andre Sleigh Diamuk Warganet!
Melalui akun twitternya Putra Nahdatul Ulama (NU) tersebut pun menyinggung mengenai kelompok yang vocal menyuarakan toleransi dan open minded namun tidak mampu menghargai pola pandang para santri.
Hilmi mengungkapkan bahwa dirinya juga masih mendengarkan musik dan tetap berusaha menghafal Al Qur'an.
Tetapi dirinya bisa menghargai tindakan para santri yang menutup telinganya lantaran tidak ingin mendengarkan musik.
Sy kdg masih mendengar musik, sy ttp menghafal Qur’an & hadits, tapi sy ga nyinyir kpd orang yg mengharamkan musik…ranah ikhtilaf bukan utk dijadikan alasan utk berpecah belah, harusnya itu disikapi dgn lapang dada. Jgn berteriak2 toleransi, tp julid sm org yg berbeda pandangan.
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) September 14, 2021
"Saya kadang masih mendengar musik, saya tetap menghafal Qur’an & hadits, tapi saya ga nyinyir kepad orang yang mengharamkan musik," ujarnya seperti dikutip SonoraID dari akun twitter resminya
Baginya penghafal al Quran memiliki cara dan juga tindakan sendiri-sendiri dalam menjaga hafalannya. Jadi tidak ada yang harus di nyinyiri atau di hate speech.
"Ranah ikhtilaf bukan utk dijadikan alasan utk berpecah belah, harusnya itu disikapi dengan lapang dada. Jangan berteriak-teriak toleransi, tapi julid sama orang yang berbeda pandangan," pungkasnya.
Baca Juga: Diduga Lakoni Ritual Pesugihan, Orang Tua di Sulsel Tega Cungkil Mata Kanan Putrinya
Baca Juga: Apple Resmi Rilis iPhone 13 Series, Berikut Spesifikasi dan Harganya!
:quality(50)/photo/2024/11/11/ramalan-shio-besok-12-november-2-20241111023332.jpg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/img-20241122-wa0046jpg-20241122094916.jpg)
:quality(50)/photo/2024/09/19/cuplikan-layar-2024-09-05-085338-20240919054958.jpg)
:quality(50)/photo/2024/11/11/omr-3723132_640jpg-20241111115624.jpg)