Sonora.ID – Salah satu jenis nyeri selain sakit kepala adalah nyeri di bagian pinggang bawah.
Nyeri pinggang tidak memandang bulu, siapa pun bisa mengalami hal ini.
Di kalangan usia lanjut nyeri pinggang ini biasa disebut saraf kejepit.
Di kalangan anak muda, nyeri pinggang ini biasa disebabkan aktivitas fisik, terutama di bagian punggungnya tinggi, seperi melakukan gym namun dengan metode yang keliru.
Ini juga bisa bagi kamu yang sering melakukan pekerjaan fisik berat.
Di kalangan usia lanjut, penyakit ini mungkin sedikit mengkhawatirkan hingga akhirnya memikirkan untuk melakukan operasi.
Tapi lagi-lagi penyakit punggung ini juga perlu dicari tahu permasalahannya.
Berdasarkan penjelasan Dokter Gde Anom Ananta Yudha, SpBS dalam siaran Radio Sonora 'Konsultasi Kesehatan Sonora' (9/11/21), nyeri pinggang ini perlu dianalisis, “apakah disebabkan oleh otot, tulang, atau bantalannya”.
Bagian bantalan ini lah yang biasanya mengakibatkan saraf kejepit.
Umumnya bantalan ini berfungsi untuk menggerakkan ruas-ruas tulang punggung antar yang satu dengan yang lainnya.
Akan tetapi karena adanya beban yang berlebihan, kemudian ia akan menonjol ke belakang dan berujung pada saraf kejepit.
Baca Juga: 9 Cara Efektif Menyingkirkan Bacne, Jerawat yang Muncul di Punggung
Biasanya jika nyeri pinggang ini menyerang bagian bantalan, kamu akan mengalami rasa sakit seperti setruman yang menjalar ke kaki atau ada perasaan tidak nyaman di bagian paha.
Jika rasa sakit tersebut hanya berpusat di sekitaran pinggang, biasanya itu hanya menyerang bagian otot dan tidak diklasifikasikan sebagai saraf kejepit.
Tentunya, analisis permasalahan tersebut tidak begitu bisa kamu asumsikan sendiri melainkan perlu adanya konsultasi dengan dokter dengan menggunakan alat bantu berupa MRI.
Mengapa demikian?
Karena beda pusat nyerinya maka beda pula tindakan lanjutnya.
Beberapa nyeri pinggang terkadang hanya membutuhkan fisioterapi dan/atau pain management.
Jadi tidak harus melulu operasi jika terkena nyeri pinggang, tergantung permasalahan yang ditemukan selama pemeriksaan MRI.
Jadi kamu jangan khawatir dan panik!
Kalau pada hasil analisa tidak menunjukkan penyakit lebih lanjut, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah perbaiki sikap tubuhmu, mulai dengan memerhatikan posisi duduk.
“Kalau duduk jangan membbungkung ke depan karena itu akan menambah beban tulang belakang. Ini biasanya dilakukan ketika sudah berjam-jam di depan laptop atau menonton TV,” ujar Dokter Gde.
Baca Juga: Sering Sakit Punggung? Sepatu atau Kasur Anda Mungkin Penyebabnya