Semarang, Sonora.ID - Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan bahasa. Menurut data Ethnologue, Tanah Air memiliki 726 bahasa dari berbagai etnis.
Uniknya, pada tiap daerah di Indonesia ini memiliki ciri tersendiri dalam berbahasa, begitu juga Bahasa Jawa yang digunakan di Kota Semarang.
Berbeda dari kota lain yang juga menggunakan bahasa Jawa, di Semarang sendiri terdapat bahasa asli Semarangan dan kadang membuat bingung para perantau.
Bahasa Semarangan memiliki kosakata khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lokal lainnya, berikut beberapa bahasa khas Semarangan yang populer digunakan :
1. Ik – Ok
Ik adalah kata imbuhan yang biasa digunakan warga Semarang di akhir kalimat untuk penegasan. Contoh penggunaan: “Lha nopo ik?” (Memangnya kenapa?)
Ok (Dibaca Ok, bukan Oke) adalah sisipan lain khas logat Semarangan. Ok biasanya digunakan sebagai akhiran untuk menegaskan sesuatu yang telah dikerjakan. Contoh penggunaan: “Aku wis mangan, ok!” (Aku udah makan!)
2. He’eh
Orang Semarang lebih suka menggunakan “He’eh” untuk menyatakan sikap setuju daripada menggunakan “Iyo”. Huruf E dalam He’eh diucapkan sama seperti huruf E dalam kata Bebek. Contoh penggunaan :
A: Udhane dheres pol ik! (Hujannya lebat banget!)
B : He'eh ik ! (Iya)
3. Ndes
Ndes merupakan kata panggilan yang diambil dari Gondes. Ndes memiliki konotasi yang negatif dan biasanya hanya digunakan di kalangan teman dekat saja. Selain ndes, terdapat juga panggilan lain seperti nda, ndeng, dan ndul. Contoh penggunaan: Ndes, wes mangan durung? (Sudah makan belum?)
Baca Juga: Kampung Batik Jadi Salah Satu Destinasi Wisata di Kota Semarang