4. Lur
Lur adalah sebuah kata panggilan lain yang bermakna positif. Lur diambil dari kata sedulur yang berarti saudara. Contoh penggunaan: Piye kabare, lur? (Bagaimana kabarmu?)
5. Kas
Kas merupakan panggilan atau sapaan akrab yang bermakna positif. Ini merupakan Bahasa prokem atau walikan atau memindahkan tatanan huruf Hanacaraka yang populer di Semarang. Kosa kata “kas” sering menjadi nama panggilan orang terdekat yang berati mas. Contoh penggunaan: “Arep ngendi kas?” (mau kemana mas?)
6. Lhaiske
Lhaiske memiliki arti “nah loh”. Biasa digunakan saat seseorang melakukan kesalahan. Contoh penggunaan: Lhaiske, ngko nek diseneni piye jal?. (Nah loh, nanti kalau dimarahin gimana coba?)
7. Sebeh-Semeh
Sebeh-Semeh merupakan panggilan untuk orang tua. Sebeh berarti ayah, dan semeh artinya ibu. Contoh penggunaan: Ojo ngono, ngko sebeh semehmu nesu. (Jangan gitu, nanti ayah ibumu marah!)
8. Mboh
Kosa kata ini berarti “tidak tahu”. Biasanya penggunaannya pada percakapan antar teman atau sebaya. Contoh penggunaan:
A: “ lur, weruh kunci motorku?” (Tahu kunci motorku?)
B: “Mboh rak weruh!” (engga tau!)
Baca Juga: 3 Rekomendasi Spot Jogging yang Wajib Banget Dicoba di Kota Semarang