Sehari sebelum Ramadhan tiba, puncak Perayaan Dugderan akan digelar. Akan diadakan kirab yang diikuti oleh pasukan merah putih, drumband, warak ngendhog, warga yang memakai pakaian adat, meriam, dan berbagai kesenian lain dari Semarang
Warak Ngendog menjadi salah satu perwujudan dari akulturasi 3 etnis yang ada di Semarang yaitu Tionghoa, Arab, dan Jawa.
Warak Ngendhog tersebut berwujud hewan berkepala naga yang merupakan ciri khas etnis Tionghoa, bertubuh unta yang khas dari etnis Arab, dan memiliki kaki empat menyerupai kambing yang merupakan ciri khas dari etnis Jawa.
Bentuk Warak Ngendog yang unik dan menarik ini menjadi salah satu bentuk nyata dari keharmonisan warga Kota Semarang yang tetap rukun dan damai di tengah adanya keberagaman etnis dan budaya.
Dengan menjaga eksistensi dari Warak Ngendog, masyarakat Kota Semarang juga turut menjaga dan melestarikan keberagaman yang ada di Kota Semarang ini.
Baca Juga: Kampung Batik Jadi Salah Satu Destinasi Wisata di Kota Semarang