Palangkaraya, Sonora.Id - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pemerintah daerah mewaspadai dampak bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim. Mensos meminta kepala daerah menyiapkan langkah antisipatif yang bisa memberikan solusi komprehensif terhadap bencana banjir.
Mensos saat meninjau lokasi banjir di tiga daerah di Kalimantan, yakni Kabupaten Katingan, Kota Palangkaraya dan Kabupaten Tanah Laut. Mensos meminta kepala daerah bisa menyusun rencana strategis dan antisipasi agar bencana tidak berulang dan menjadi kendala dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di hadapan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo, Bupati Katingan Sakariyas, Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen Pol Ida Oetari, para pejabat Eselon 1 Kemensos, dan jajaran Forkompimda, Mensos mengajak mereka untuk berani membuat terobosan. Mensos mengusulkan adanya pembangunan bendungan besar di Bumi Tambun Bungai.
"Untuk lahan itu nanti bisa dibicarakan dengan berbagai pihak. Dengan bendungan, misalnya, ada beberapa daerah yang akan merasakan manfaatnya menjadi tidak terdampak banjir," kata Mensos dalam pertemuan di Lapangan Religi, di Kota Katingan, Kalimantan Tengah (16/09).
Menurut Mensos, banjir berulang bukan hanya memberatkan tugas pemerintah namun juga mengakibatkan masyarakat kesulitan meningkatkan kesejahteraannya. "Banjir langganan membuat pemerintah sulit melaksanakan pembangunan. Masyarakat juga sulit meraih kesejahteraannya," katanya.
Mensos memotivasi agar berani membuat terobosan di tengah keterbatasan anggaran. Seperti yang ia lakukan pada saat menjabat Wali Kota Surabaya. "Saya itu ngga punya anggaran pak (saat menjadi Wali Kota Surabaya). Tapi memang kita harus berani dan membuat terobosan. Saya yakin ada jalan pak," katanya.
Ia mencontohkan pembangunan Bendungan Sutami di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dinilai Mensos sebagai langkah strategis. "Dulu banyak daerah di Jawa Timur yang menjadi langganan banjjr karena luapan Sungai Brantas. Tapi dengan satu bendungan, sekarang bisa dirasakan manfaatnya untuk banyak daerah," katanya.
Kepada tiga kepala daerah yang dikunjunginya, Mensos mengingatkan bahwa bencana merupakan ancaman serius karena fenomena perubahan iklim. Pemerintah daerah juga harus menyiapkan skenario mitigasi bencana yang terencana dengan baik, termasuk penyiapan sarana evakuasi warga seperti shelter.
Pernyataan tersebut disampaikan Mensos dalam kunjungannya ke lokasi bekas banjir di Kabupaten Tanah Laut. Kepada Bupati Tanah Laut Sukamta, Mensos menekankan pembuatan jalur evakuasi dan shelter diharapkan dapat membantu menyelamatkan kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia saat banjir.
Dalam kesempatan tersebut Mensos didampingi Bupati menyusuri perkampungan di Desa Asam Asam, Kecamatan Jurong, Kabupaten Tanah Laut. Mensos menyapa dan berdialog kecil dengan warga setempat. Warga menjelaskan ketinggian air melewati lantai rumah panggung, atau sekitar 120 cm.
Mensos mengingatkan adanya tantangan yang harus dihadapi kepala daerah yang memiliki wilayah di kawasan pantai seperti Kabupaten Tanah Laut. Kawasan tepi pantai menghadapi dua ancaman yakni dari darat dan dari laut.
"Perubahan iklim ini telah membawa resiko lebih besar terutama untuk daerah pantai bila banjir terjadi, air tidak bisa keluar. Kalau air laut naik maka akan terjadi rob. Jadi tanpa hujan pun bisa dilanda banjir," kata Mensos.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyapa dan menghibur anak-anak penyintas banjir baik di Desa Asam Asam maupun di Kota Palangkaraya. Kepada mereka Mensos meminta untuk terus bergembira dan berdoa agar bencana segera berakhir.
Pemerintah pusat dan daerah menyalurkan bantuan untuk masyarakat penyintas bencana Desa Asam Asam, Kecamatan Jurong. Di antara bantuan berupa makanan siap saji, makanan anak, family kit, kids ware, dan perlengkapan kesehatan seperti masker, handsanitizer, dan sarung tangan. Total nilai bantuan sebesar Rp138.046.706.
Di Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir, Kemensos memberikan bantuan berupa makanan siap saji 156 paket, makanan anak 102 paket selimut 50 lembar, kids ware 30 paket, family kit 30 paket, foodware 35 paket, perlengkapan dapur 35 matras 100 lembar, dan kasur lipat 20 lembar.
Dalam kunjungan ke Desa Mendawai, Mensos meninjau layanan Dapur Umum Tagana Kalteng dan Tagana Kota Palangkaraya di RW. 06 RT. 07, Desa Mendawai.
Kondisi saat ini debit air di lokasi terdampak banjir Kelurahan Mendawai Kec. Palangka pada titik terdalam ±50 cm. Saat ini masih terjadi hujan dengan intensitas sedang dan potensi banjir masih tinggi.
Sejalan dengan ketentuan perundang-undangan, pada saat bencana Kementerian Sosial(Kemensos) bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dasar penyintas dan perlindungan terhadap kelompok rentan.
Di antara tugas Kemensos saat terjadi bencana, melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) berkoordinasi dengan pemerintah daerah mendata korban, menyalurkan bantuan logistik, memindahkan kelompok rentan ke tempat yang lebih aman, mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makanan para penyintas dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP).